BOPI Minta Liga 1 dan Liga 2 Wajib Jalani Verifikasi Ketat

JAKARTA, Indotiomes.co.id – Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta pelaksanaan Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang akan digelar dalam waktu dekat ini, tetap harus memenuhi verifikasi yang ketat. Upaya ini untuk menjamin profesionalisme kompetisi serta kelancaran, keamanan dan keselamatan semua yang terlibat didalamnya.

Hal tersebut ditegaksan Ketua BOPI Richard Sam Bera, saat menerima audiensi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator komptis, terkait permohonan pengajuan rekomendasi penyelenggaraan kompetisi sepakbola profesional Liga 1 dan Liga 2, yang akan digelar bulan awal Mei 2019 mendatang.

Menurut Richard, pada prinsipnya BOPI menyambut baik permohonan rekomendasi kompetisi liga. Ini sesuai visi BOPI mendukung berkembangnya semua industri profesional olahraga Indonesia yang membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. “Tapi sejalan itu, kita harus melakukan verifikasi ketat sebelum mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan kegiatan sebuah olahraga profesional,” tegasnya.

Richard memaparkan, beberapa hal menjadi perhatian utama BOPI sebelum mengeluarkan rekomendasi bagi LIB antara lain evaluasi pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2 musim 2018, pelaksanaan Piala Presiden, dan hal-hal terkait ketaatan regulasi serta unsur-unsur profesionalisme klub peserta liga.

“Misalnya bagaimana status profesionalisme klub terkait badan hukum, kondisi keuangan, kontrak pemain, tunggakan gaji sebelumnya, persyaratan bagi pemain asing, pajak, peningkatan kapasitas wasit, infrastruktur, dan lain-lain,” kata Richard.

Dalam waktu dua pekan setelah pengajuan rekomendasi diajukan, BOPI akan melakukan verifikasi kepada beberapa klub terkait pemenuhan unsur profesionalisme peserta liga sepakbola profesional.
“Tapi sebelumnya kami juga minta surat resmi bahwa PT LIB merupakan operator liga musim ini. Sampai saat ini kami belum pegang surat mandat itu,” kata Richard.

Untuk itu, BOPI meminta komitmen operator kompetisi terhadap jaminan keselamatan dan keamanan semua pihak. Pada musim kompetisi ke depan, BOPI menekankan jangan ada lagi suporter terlibat kekerasan, apalagi sampai timbul korban jiwa.

“Kalau sampai ada korban jiwa, kami tak ada opsi lain kecuali menghentikan kompetisi dengan cara mencabut Rekomendasi. Juga terkait penegakan hukum yang selama ini tidak konsisten, harap lebih diperhatikan. Padahal hal ini sebenarnya merupakan kunci dari integritas kompetisi itu sendiri,” jelas Ricard.

Richard juga mengingatkan agar setiap klub dipastikan memiliki kemampuan keuangan yang kuat. “Harus dipastikan mereka semua bisa bertahan sampai kompetisi berakhir pada 22 Desember nanti,” tegasnya.

“Kami berharap Liga 1 dan Liga 2 musim 2019 menjadi penyelenggara liga terbaik sepanjang sejarah. Selain berujung pada peningkatan prestasi, juga menyajikan entertainment kelas tinggi, menghibur, aman, nyaman, memberikan inspirasi dan enak ditonton sebagai hiburan keluarga,” tandasnya.

Kedatangan PT LIB dipimpin Direktur Utama Dirk Soplanit, Manajer Kompetisi Asep Saputra, Manajer Pengembangan Strategis Kharisma Putra Kartono, dan Manajer Media Komunikasi Publik Hanif Marjuni.

Dalam pertemuan ini, Dirk Soplanit menyatakan optimis pihaknya dapat memenuhi persyaratan yang digariskan BOPI sehingga rekomendasi penyelenggaraan kompetisi dapat keluar, sebagai syarat mutlak diputarnya Liga 1 dan Liga 2.
“Soal izin pemain asing, kondisi stadion, badan hukum klub, dan pemenuhan gaji pemain, kami akan berusaha penuhi. Tinggal penuhi yang kurang-kurang saja,” kata Dirk.

Sementara itu, Asep Saputra menjelaskan, kick-off Liga 1 akan memainkan 300 pertandingan yang direncanakan bergulir pada 8 Mei dan berakhir pada 22 Desember 2019. Sementara roda kompetisi Liga 2 dijadwalkan berputar pada 15 Juni – 7 Desember 2019. Juga akan diputar Elite Pro Academy U-21.

“Jadwal ini sudah memperhitungkan jadwal tim nasional untuk FIFA Match Day dan SEA Games Filipina, serta keikutsertaan Persija Jakarta dan PSM Makassar di gelaran AFC Cup,” pungkas Asep.