Kemenpora Prioritaskan Kirim Atlet Berprestasi ke Olimpiade 2020

JAKARTA, Indotimes.co.id – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memfokuskan persiapan para atlet berprestasi Indonesia yang diprioritaskan tampail pada pesta olahraga terakbar Olimpiade Tokyo 2020.

Hal ini dikemukakan Menpora Imam Nahrawi kepada wartawan di Media Centre Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (3/5), seusai penandatangan MoU antara Kemenpora dan BPJS Ketenagakerjaan di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.

Menurut Imam rencana persiapan tersebut telah dilaporkanya pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (30/4) lalu. “Saya telah melaporkan kepada kepala negara terkait persiapan kontingen ‘Merah Putih’ ke multievent dua tahunan SEA Games, Manila, Filipina 2019 ini dan Olimpiade Tokyo 2020 mendatang, termasuk nama calon Chief de Mission untuk kedua ajang multievent tersebut,”ujar Imam.

Kepada Presiden Jokowi, Imam juga melaporkan kepada Presiden Jokowi, keikutsertaan kontingen Indonesia ke SEA Games Filipina, yang hanya target antara saja.

“Namun proyeksi yang sebenarnya adalah menuju Asian Games 2022 di Hangzhou, Cina dan Olimpiade Tokyo, Jepang 2020 mendatang. Kami telah memfokuskan cabang-cabang olahraga yang berpeluang merebut medali di kedua ajang beregngsi tersebut,” ungkap Imam.

Khusus SEA Games 2019 di Filipina, para atlet yang akan dikirimkan nanti 60 persen adalah atlet junior. Upaya ini untuk menambah jam terbang dan pengalaman mereka. Kemenpora tentunya menunggu laporan hasil evaluasi dari PB-PB cabang olahraga yang bersangkutan,

Perlindungan Pegawai dan Atlet

Sementara dalam upaya memberikan perlindungan bagi pegawai di lingkungan Kemenpora serta para atlet Indonesia dan ofisial Indonesia, menjadi salah satu perhatian penting Kemenpora.

Terkait hal itu Menpora Imam Nahrawi melakukan penanda tanganan nota kesepahaman antara Kemenpora dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Panandangan dilakukan antara Menpora Imam Nahrawi dengan , Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.

“Ini langkah besar, perlindungan kepada seluruh pekerja, atlet dan ofisial harus benar-benar dilindungi. Ini juga merupakan hal yang luar biasa. Yang pasti, kita tahu perjuangan atlet itu sangat luar biasa, mereka berlatih bertahun-tahun,” kata Imam.

Menurut Imam, kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan sebelumnya juga sudah dilakukan. Cabang olahraga didorong untuk mendaftarkan atletnya untuk menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.

“Pada Maret lalu, Kemenpora bersama BPJS Ketenagakerjaan memberikan bantuan kepada almarhum Ramon Setiyono, atlet bisbol Indonesia. Melalui ini, saya harap semua atlet dapat menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Imam pula.

Imam menambahkan, penandatanganan nota kesepahaman ini juga merupakan bentuk kepedulian negara untuk melindungi atlet dan pekerja. “Sekali lagi, Kemenpora menyambut baik hal ini. Kedepan, dukungan dan kerjasama diantara kedua belah pihak ini akan semakin banyak dimasa mendatang,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menerangkan hal yang sama. Hal ini bertujuan untuk memberi perlindungan bagi para pekerja hingga atlet dan ofisial.

“Apresiasi kita berikan kepada Bapak Menpora yang telah menginisiasi. Ini memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja di lingkungan Kemenpora dan atlet serta ofisial,” pungkas Agus.