Menpora Beri Motivasi Paskibraka 2020

JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberikan motivasi kepada 8 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2020 , yang akan bertugas pada upacara peringatan kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, 17 Agustus 2020 mendatang di Istana Negara, Jakarta.

Hal tersebut dilakukan Menpora saat meninjau latihan gabungan Paskibraka 2020 bersama TNI dan Polri di Lapangan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON) Cibunur, Jakarta Timur, Selasa (11/8).

Didampingi Kasgartap I/Jakarta, Brigadir Jenderal TNI Syafruddin dan Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam, Zainudin melihat langsung bagaimana proses latihan penaikan dan penurunan bendera. Selain memastikan kondisi delapan anggota paskibraka dalam keadaan sehat, menterinadal Gorontalo itu juga memberikan motivasi kepada para pelajar terbaik di Indonesia ini.

“Selamat pagi, bagaimana sehat semua ? Saya ingin adik-adik semua jaga kesehatan dengan baik,” kata Zainudin.

Pelaksanaan latihan gabungan memang terlihat cukup ketat dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Delapan anggota Paskibraka tahun 2020 yang terlibat langsung dalam proses latihan semua menjalani protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga kebersihan dan jaga jarak.

Mereka juga tampak bersemangat menjalani latihan, menjelang tugas mulia beberapa hari kedepan.

” Iya hari ini delapan anggota Paskibraka telah menjalani latihan gabungan bersama TNI-Polri untuk kepentingan sinkronisasi. Dengan protokol kesehatan yang ketat, menggunakan masker, jaga jarak dan jaga kebersihan, para anggota Paskibraka menjalani latihan seperti biasa meskipun dengan jumlah yang berbeda dari tahun sebelumnya. Dan semua juga dibatasi,” ungkap Zainudin.

“Kalau tahun sebelumnya kan normal semuanya, dari jumlah yang akan bertugas sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk saat ini karena pandemi maka dibatasi. Untuk kesehatan tentunya sangat ketat dan semuanya bagus. Kendati begitu, kita tetap semangat memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia. Untuk pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kondisi yang ada. Tapi kita harus optimis dan semangat,” tegasnya.

Menpora menegaskan dalan kondisi apapun, termasuk saat pandemi seperti saat ini semuanya harus semangat.

” Hal penting yang ingin saya sampaikan, dalam situasi pandemi ini, semangat kita utuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia harus tetap terjaga. Bentuknya dan pelaksanaanya kita sesuaikan dengan situasi kondisi yang ada. Pak presiden dalam arahannya kepada kami bahwa tidak boleh ada satu kementerian pun yang kedor jadi kita harus optimis, harus semangat untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia ini,” katanya pula.

Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam, menambahkan untuk Paskibraka 2020 memang sangat berbeda dengan Paskibraka sebelumnya. Kondisi Pandemi yang terjadi saat ini membuat pelaksanaan upacara peringatan kemerdekan RI ke-75 dusesuaikan demgan ptotokol kesehatan yang berlaku.

Karenanya untuk Paskibraka 2020 jumlah yang bertugaspun disesuaikan dengan jumlah anggota yang memang terbatas, yaitu hanya delapan anggota Paskibraka yang bertugas untuk upacara Penaikan maupun penurunan. Dimana rincianya enam amggita yang bertugas dan dua anggita sebagai petugas cadangan.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya dimasa normal anggota Paskibraka berjumlah 68 angota putra dan putri yang mewakili dari 34 provinsi. Untuk tahun ini ditiadakan, dan hanya melibatkan 8 anggota saja, itupun hasil rekrutan Paskibraka tahun 2019 lalu ” jelas Niam.

Niam menambahkan perekrutannya dilakukan sangat selektif olen Panitia Paskibraka Pusat, berdasarkan seleksi yang ketat. Pada intinya 8 amggota Paskibraka 2020 telah memiliki dasar kemampuan yang bisa diandalkan, mengingat mereka sebelumnya adalah anggota Paskibraka 2019.

Sementara Kasgartap I/Jakarta, Brigadir Jenderal TNI Syafruddin menyampaikan bahwa, yang berbeda untuk latihan gabungan Paskibraka 2020 ini hanya jumlahnya yang tidak terlalu melibatkan banyak orang dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Kalau secara teknis latihanya tidak ada yang berubah, hanya jumlah orangnya yang terlibat di lapangan agak berkurang. Dan selama menjalani proses latihan, semua menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” tandas Syafruddin.

Berbeda demgan upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia sebelumnya, pada tahun ini jumlah pasukan yang dilibatkan jumlahnya sangat sedikit. Untuk tahun ini peserta upacara dari unsur korps wanita TNI dari tiga angkatan dan unsur Polwan tidak disertakan. Begitu juga peserta upacara dati unsur akademi TNI dari tiga angkatan dan akademi kepolisian tidak dilibatkan.

Peserta upacara hanya melibatkan unsur pasukan TNI dari tiga angkatann (AD,AL dan AU) dan Polri, yang setiap unsurnya hanya diwakilkan masing-masing empat anggota saja, selain komandan upacara dan komandan setiap pasukan.