, Indotimes.co.id – Cabang (Cabor) sepatu roda PON XX mulai bertanding, pada Senin (27/9) pagi . Semua perangkat pertandingan sudah disiapkan, termasuk para atlet yang siap bertanding para petugas lapangan pun begitu.

Sebelum pertandingan pertama dimulai ITT 100 meter putra, acara akan dimulai dengan devily peserta, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Raya, kemudian Mars Patriot, berlanjut dengan sambutan Gubernur Papua.

Setelah itu, Ketua Umum Porserosi (Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seuruh Indonesia) masa bakti 2021-2025, Felix Wanggai, yang terpilih lewat Munas Porserosi 11 September lalu di Papua akan memberikan sambutan.

Usai sambutan dari Felix, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman akan memberikan sambutan sekaligus membuka PON Cabor sepatu roda secara resmi. Marciano juga sekaligus akan meresmikan penggunaan Arena Sepatu Roda, Klemen Tinal Roller Sport Arena.

Baca Juga:  Detec ITF J30 Yogyakarta : Gelar Tunggal Milik Jepang dan Taiwan

Setelah diresmikan Ketua Umum KONI Pusat, dilanjutkan dengan penyerahan Keaslian Arena dari Vetmaco. Usai itu, lomba sepatu roda mulai dilaksanakan.

Emas Hari Pertama Bisa ke Papua dan DKI

Total enam medali emas akan diperebutkan hari ini untuk nomor-nomor ITT 100 meter putra dan putri, ITT 400 meter putra dan putri, dan Elimination 15.000 meter putra dan putri.

Siapa terkuat di nomor-nomor yang akan langsung memperebutkan enam medali emas hari ini? Menurut salah satu pemerhati cabor sepatu roda yang tak mau disebutkan namanKya, dari empat medali emas pertama di hari pembuka ini, tampaknya akan dikuasai para atlet tuan rumah Papua.

Sementara dua medali emas terakhir di hari pertama diprediksi akan dikuasai kontingen DKI . “Untuk 2 emas DKI di hari pertama bisa jatuh kepada Alifia Meidia Namasta dan untuk putra bisa ke Yonatan Lovertus Reinhartta. Namasta yang merupakan peraih dua medali emas PON 19 Jabar, pastinya diatas angin dan medali emas sudah di atas kertas. Sementara Yonatan akan mendapat persaingan ketat dari atlet Jawa Timur Yossi Aditya Nugraha. Kita lihat saja nanti,” tuturnya.

Baca Juga:  PSSI Komitmen Berantas Suap di Sepak bola

Pelatih Kepala Jawa Timur, Muhammad Oky Andrianto pun tahu persis soal persaingan ketat atletnya dengan atlet DKI Jakarta. Tapi, ia menyatakan tak mau muluk-muluk. “Memang DKI Jakarta akan jadi lawan berat di kelas ini. Tapi, saya tetap minta anak-anak selalu tawakal dan do the best,” tutur Oky.

Meski begitu, tambah Oky,prediksi bisa saja berubah. Pasalnya, semua kemungkinan bisa saja terjadi di arena.

“Semua atlet tanpa kecuali melakukan persiapan matang untuk memberikan yang terbaik bagi masing-masing. So, kita tunggu dan selamat bertanding bagi seluruh atlet sepatu roda Indonesia,” tandasnya.