BANDA ACEH, Indotimes.co.id – Menjelang peringatan Milad GAM pada 4 Desember ini, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Aceh Besar, Mukhlis Basyah atau yang akrab disapa Adun Mukhlis mengimbau kepada masyarakat supaya tidak ada yang mengibarkan bendera bulan bintang saat menjelang maupun pada hari peringatan milad.

Katanya, peringatan milad GAM merupakan peristiwa sakral yang nanti akan diikuti oleh unsur Forkopimda dan eks kombatan.

Sehingga ia meminta, supaya tidak ada pihak menodainya dengan kejadian yang tidak diinginkan.

Adun Mukhlis yang juga ketua panitia milad selalu berkoordinasi dengan jajaran forkopimda kabupaten dan provinsi, untuk sama-sama mengimbau kepada masyarakat supaya tidak yang menaikkan bendera.

“Itu bukan momennya, kita nanti hanya memperingati milad saja. Kalau soal itu (bendera) ada klausul sendiri, akan ada hari penetapan, kan sudah masuk dalam qanun. Ini kan belum ditetapkan bendera kapan, himne kapan,” ujar mantan bupati Aceh Besar ini.

Adun Mukhlis mengimbau kepada jajaran KPA untuk menjaga perdamaian, dengan tidak melakukan hal-hal yang menciderai keharmonisan.

“Kita juga sudah koordinasi dengan jajaran TNI/Polri supaya kita saling menjaga, saya juga sudah wanti-wanti jajaran KPA Aceh Besar, supaya kalau ada yang memprovokasi nanti, harus betul-betul diantisipasi,” tegasnya.

“Tidak ada yang naikkan bendera pada hari itu, kan ada yang tidak nyaman nanti, disitu ada Forkopimda, para ulama, abu-abu, tapi kita bersitegang gara-gara bendera, padahal momennya milad dan maulid,” ujarnya.

Kepada jajarannya, Adun Mukhlis menekankan, bahwa i’tikad pada kegiatan 4 Desember di Meureu adalah doa bersama dan kenduri maulid.

“Kalu soal naik bendera, itu ditetapkan momennya oleh pemerintah pusat atau Pemerintah Aceh, itu urusan lain nanti, urusan kita sekarang doa dan maulid,” ucapnya pula.

Dia menegaskan, Muzakkir Manaf Atau Mualem dan Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al Haytar tidak ada memberikan perintah terkait penaikan bendera.

Adun Mukhlis juga menjelaskan, peringatan milad GAM kali ini dilaksanakan lebih spesifik, dan tanpa ada pengibaran bendera.

Karena masih dalam suasana bulan maulid, maka kegiatan yang dipusatkan di Meureu, Indrapuri itu disertai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Selain juga ada doa bersama dan santunan anak yatim.

Kegiatan rencana akan dihadiri Forkopimda Aceh, Forkopimda Aceh Besar, akademisi, perwakilan keuchik, dan perwakilan masyarakat.

“Kapolda, pangdam, hingga gubernur akan kita undang semua nanti,” tandasnya.