ACEH TENGGARA, Indotimes.co.id – Sebanyak 700 petani sawit Aceh Tenggara mengikuti Bimtek dan Expo Sawit Baik Indonesia 2022, di Desa Muara Lawe Bulan Kecamatan Babussalam, Aceh TenggAra, Sabtu (17/9).

Sumber dana untuk pelaksanaan Bimtek ini, dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Komisi IV DPR- RI diwakili M.Salim Fakhry yang berasal dari pemilihan Aceh.

Salim Fakhry dalam sambutannya mengatakan, tujuan utama Bimtek adalah agar petani sawit lebih memahami fungsi dari penataan kebun sawit.

Di samping itu, kata Salim Fakhry, saat ini program pemerintah fokus pada peremajaan sawit di Aceh khususnya Aceh Tenggara. Untuk itu pembinaan dan pemberdayaan petani sawit penting dilakukan, ujarnya.

Sementara ini luas lahan yang ada di Aceh Tenggara mencapai 8.000 hektare, dengan jumlah petani 700 orang. Dengan luas lahan yang ada saat ini, perlu dilakukan penataan dan pengelolaan dengan baik oleh petani, katanya.

Acara bimtek ini adalah salah satu gagasannya, untuk meningkatkan penghasilan bagi petani kebun sawit, narasumber bimtek sengaja dihadirkan dari orang-orang berkompeten dengan tujuan, untuk meningkatkan penghasilan dari kelapa sawit. Dengan adanya bimtek ini, paling tidak petani sawit bisa mencoba untuk menerapkan pengelolaan keuangan, dari penghasilan kebun sawit, ujarnya.

Untuk pengelolaan keuangan rumah tangga, wanita melebihi segalanya. Maka dengan dasar itu, bimtek expo sawit baik Indonesia di tahun 2022, sengaja didominasi kaum ibu. Selain nanti mendapat ilmu tentang pengelolaan keuangan, peserta juga mendapatkan uang transportasi.

Sebelumnya, Wakil Bupati Aceh Tenggara, Bukhari membuka acara Bimtek yang dilaksanakan di Aceh Tenggara tersebut. Kepada peserta dia berharap agar serius mengikuti bimbingan teknis yang disampaikan para narasumber.

Menurut Bukhari, saat ini sawit adalah salah satu komoditas yang diidolakan oleh banyak negara, karena sawit menjadi bahan baku produk pangan dan menjadi sumber utama produk lainnya.