NUNUKAN, Indotimes.co.id – Sebanyak 500 kepala keluarga (KK) yang berada di tiga desa di Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara kini dapat menikmati selama 24 jam penuh.

Hal setelah PT (Persero) memanfaatkan Penyertaan Negara (PMN) dari Pemerintah untuk menghadirkan di Desa Sekaduyan Taka, Desa Tabur Lestari dan Desa Semaja sejak awal Juni 2023.

Kehadiran PLN di desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu pun disyukuri Hani (39), warga Desa Semaja yang rumahnya akhirnya teraliri listrik secara penuh.

“Saya ucapkan terima kasih untuk seluruh pihak yang terlibat terutama PLN yang membuat desa kami akhirnya bisa merasakan listrik menyala 24 jam di desa kami, sehingga malam kami tak khawatir gelap lagi,” kata Hani kepada media, Jumat (7/7).

Dia mengatakan, kehadiran listrik menjadi berkah karena dapat menggerakkan roda perekonomiannya serta bermanfaat bagi anak-anak untuk belajar di malam hari.

Baca Juga:  Menkop UKM Yakin Minyak Makan Merah Bawa Kesejahteraan bagi Petani

“Kini anak-anak bisa belajar pada malam hari, dan saya bisa menyalakan kulkas untuk berjualan,” ujar Hani.

Dengan hadirnya listrik PLN, juga membuat warga dapat semakin berhemat. Sekretaris Desa Sekaduyan Taka, Tarto (37) menjelaskan, sebelumnya beberapa warga menggunakan genset untuk menghasilkan listrik. Dalam sebulan, setiap warga bisa mengeluarkan biaya lebih dari Rp 2 juta untuk membeli bahan bakar minyak (), setelah hadirnya listrik warga hanya mengeluarkan biaya Rp 300 ribu.

“Selain lebih mahal, kita juga repot karena harus membeli BBM dan menjaga dan memelihara genset. Kalau pakai listrik PLN, sangat mudah, semua tinggal pakai saja,” ucap Tarto.

Direktur Utama PLN mengatakan, kehadiran listrik diharapkan dapat mewujudkan energi berkeadikan serta mendorong masyarakat. Untuk itu, PLN akan terus menghadirkan listrik ke berbagai wilayah di Tanah Air sekaligus upaya meningkatkan rasio elektrifikasi nasional.

Baca Juga:  Pemerintah Luncurkan Kemudahan Perizinan Berusaha SPKLU PLN Melalui OSS yang Terintegrasi Amdalnet

“Ini adalah bentuk kehadiran negara. PLN di sini mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat . PLN ingin semua masyarakat dapat merasakan listrik, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya,” kata Darmawan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Joice Lanny Wantania menjelaskan, sebelum penyalaan pada Juni 2023, proses pemberian tegangan pertama di tiga desa ini sudah dilakukan sejak Februari. Joice menyampaikan, dengan penyalaan ini, sudah ada 7 desa yang berhasil dialiri listrik 24 jam sepanjang tahun 2023.

“Untuk Provinsi Kalimantan Utara, hingga Juni 2023 sudah ada tujuh desa yang berhasil kita tingkatkan operasional jam nyalanya menjadi 24 jam yang tersebar di tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Bulungan yakni Naha Aya, Lepak Aru, dan Long Pari, Kabupaten Tana Tidung yaitu Tengku Dacing dan yang baru saja dinyalakan di Sei Menggaris ini,” ungkap Joice.

Baca Juga:  Serius Kembangkan Transisi Energi, PLN Kembali Kirim Pegawai Belajar ke Luar Negeri

Joice berharap masuknya listrik di daerah ini dapat mendorong segala sektor kehidupan seperti , sosial, pendidikan dan sektor pendukung lainnya yang bergantung pada listrik.

“Dengan dukungan yang luar biasa dari pemerintah melalui PMN, semangat kami terus bergelora untuk menerangi nusantara, kami berharap energi berkeadilan bisa terwujud bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kalimantan Utara,” ungkap Joice.  (A Choir)