JAKARTA, Indotimes.co.id – PT PLN (Persero) berhasil mendorong 5.425 pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) sepanjang semester I 2023 dan berdampak kepada 27.088 orang penerima manfaat.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, keberhasilan berkat akselerasi delapan program prioritas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN dalam mendorong ekonomi masyarakat lebih baik.

“Kami mempunyai delapan program prioritas TJSL dalam mendorong masyarakat. Tak hanya sekedar memberikan bantuan, kami terjun langsung di tengah masyarakat melakukan pendampingan, dan mengawalnya hingga berhasil menggerakkan perekonomian masyarakat,” kata Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/7).

Darmawan merinci, dari kedelapan program tersebut, program Rumah , Berdaya, dan Pemberdayaan Kawasan Wisata, merupakan elemen dominan penyerap program. Pada Rumah BUMN misalnya, program ini berhasil diserap oleh 4.952 pelaku UMK dan sukses mengantarkan mereka menjadi UMK yang terus berkembang ke tahap Go Digital, Go Modern, Go , bahkan Go Global.

Baca Juga:  Di Hadapan Presiden, PLN Paparkan Konsep Transisi Energi Menuju COP28 

“PLN tak hanya bertugas memberikan pasokan listrik yang andal saja. Lebih dari itu, kami juga berperan sebagai katalisator perekonomian masyarakat, sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) yang kami jalankan,” ujar Darmawan.

Kemudian, pada program Desa Berdaya, sebanyak 168 UMK berhasil dilibatkan atau dibentuk. Dari program ini, diharapkan tercipta desa yang bisa menjadi role model optimasi potensi Desa berbasis SDG’s di Indonesia.

“Dalam hal ini PLN membangun desa binaan dengan konsep empowering yang mengintegrasikan 3 pilar yaitu Pendidikan, Lingkungan dan Pengembangan UMK,” jelas Darmawan.

Darmawan melanjutkan, program ketiga yang berkontribusi dalam pengembangan UMK ialah Pemberdayaan Kawasan Wisata. Sebanyak 127 UMK terlibat maupun terbentuk dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dengan basis potensi wisata desa.

“Program pemberdayaan kawasan wisata memanfaatkan swadaya komunitas lokal sebagai lokomotifnya. Dengan demikian, akan membentuk desa secara ekonomi dengan memperhatikan aspek lingkungan,” ungkap Darmawan.

Baca Juga:  PLN Gandeng Pupuk Indonesia dan ACWA Power Siap Bangun Pabrik Hidrogen Terbesar di Indonesia

Selain ketiga program yang telah disebutkan, PLN secara khusus juga melakukan pembinaan UMK pada kelima program lainnya, yaitu pemberdayaan perempuan, pemberdayaan kelompok , pengembangan kelompok adat, pemberdayaan pesantren, dan electrifying agriculture. program-program ini melibatkan sebanyak 178 UMK.

Darmawan menambahkan dalam menjalankan program-program TJSL ini, PLN mengedepankan prinsip Creating Shared Value (CSV) di mana tidak hanya penerima bantuan yang mendapatkan manfaat tetapi perusahaan juga menerima manfaat.

“Penerapan program dari TJSL PLN ini, akan terus kita jalankan. Karena, selain menciptakan Creating Shared Value (CSV) yang bekelanjutan, program ini juga mendukung proses yang PLN lakukan,” ungkap Darmawan.