DENPASAR, Indotimes.co.id – PT PLN (Persero) mendukung kolaborasi antara United in Diversity (UID) Foundation dan Rocky Mountain Institute (RMI) dalam mempercepat proses transisi energi di Indonesia. Lewat Happy Energy Action Leadership (HEAL), UID dan RMI melakukan langkah pertama untuk mengakselerasi pengurangan emisi karbon.

HEAL sendiri adalah program peningkatan kapasitas yang bertujuan untuk meningkatkan tidak hanya kompetensi teknis tetapi juga kapasitas kepemimpinan kolektif dari para pemimpin di sektor energi dan berkelanjutan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan yang hadir menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman, mendukung program HEAL dalam perannya mewujudkan transisi energi di Indonesia. Luhut menjelaskan, program HEAL penting untuk mengukur dan memanfaatkan pengetahuan regional dan kolaborasi antar pemangku kepentingan demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Luhut juga menambahkan, program HEAL dapat memberikan manfaat yang baik sehingga masukan kepada pemangku kepentingan khususnya di sektor energi seperti PLN dapat membantu mendongkrak kinerja .

Baca Juga:  Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi Penting untuk Masyarakat yang Benar-Benar Membutuhkan

“PLN untung sepanjang sejarah baru di bawah leadership Pak Darmo hampir satu juta dolar AS. Jadi dengan penandatangan kerja sama Program HEAL tadi saya kira akan memberikan masukan bagus juga bagi PLN,” kata Luhut di Denpasar pada Selasa (25/7).

Direktur Utama PLN mengatakan, HEAL menjadi tonggak penting bagi komunitas energi di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dalam memerangi perubahan . Karena dengan kolaborasi semacam , komunitas global yang sebelumnya terfragmentasi kini menjadi satu.

“Kolaborasi ini merupakan kunci keberhasilan transisi energi di Indonesia. Platform kolaborasi ini mampu menyatukan kekuatan dari seluruh sektor, dari pemerintah, swasta, komunitas sosial dan profesional,” ujarnya.

Darmawan menambahkan, terbentuknya Program HEAL adalah wujud komitmen dari masing-masing pihak untuk memerangi perubahan iklim. Ia yakin kolaborasi yang dijalin oleh para pemimpin di berbagai sektor dalam Program HEAL bisa mengupgrade tidak hanya kompetensi, tetapi juga kepemimpinan dan finansial guna menyukseskan transisi energi.

Baca Juga:  PLN Gandeng Perusahaan Listrik Asal Mesir Kerja Sama Kembangkan Proyek Smart Meter

“PLN akan mengerahkan setiap kekuatan untuk mewujudkan impian program ini. Kami akan menggunakan setiap sumber daya yang kami miliki untuk memastikan program ini berhasil,” ujarnya.

UID Foundation Tantowi Yahya menjelaskan, kolaborasi ini sebagai upaya untuk menjawab tantangan transisi dari penggunaan sumber daya energi berbasis fosil di Indonesia menuju energi baru terbarukan yang berkelanjutan.

“Kita berharap dapat menurunkan angka emisi hingga 29 persen pada 2030 dan mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060 yang tentu merupakan tugas besar dan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak,” kata Tantowi.

Hal senada turut disampaikan CEO RMI, Jon Creyts. Menurut dia, kolaborasi dan sangatlah penting guna memberdayakan para pemimpin energi secara global dalam upaya percepatan transisi energi.

“Semoga RMI dapat membantu Indonesia mewujudkan komitmen iklimnya serta memberikan inspirasi kepada negara lain untuk bekerja sama demi pembangunan yang berkelanjutan,” kata Jon.

Baca Juga:  Ambil Langkah Agresif dalam Transisi Energi, PLN Jalin 28 Kerja Sama pada EBTKE Conex 2023

Program HEAL akan dilaksanakan secara bertahap yakni diawali dengan melaksanakan pada 30 hingga 50 pemangku kepentingan di berbagai sektor dengan kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan.