JEPANG, Indotimes.co.id – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menemui Menteri Parlemen METI (Ministry of Economy, Trade and Industry) Jepang Nagamine Makoto untuk memperkuat kerja sama kedua negara di bidang UMKM dan koperasi.

MenKopUKM Teten Masduki mengatakan, Jepang adalah salah satu mitra utama dan strategis bagi Indonesia.

“Kerja sama Indonesia dan Jepang di bidang koperasi dan UMKM sudah berlangsung cukup lama sejak tahun 1978. Kami berharap kerja sama ini dapat ditingkatkan dan dapat memberikan manfaat lebih kepada kedua negara,” kata MenKopUKM Teten Masduki di Tokyo, Jepang, Rabu (2/8).

Dalam prioritas kebijakan Indonesia, kata Menteri Teten, Jokowi menetapkan kebijakan substitusi impor melalui afirmasi 40 persen belanja barang dan jasa Pemerintah dan untuk UMKM. Serta kemudahan pembiayaan UMKM dengan meningkatkan rasio kredit perbankan untuk UMKM dari sekitar 21 persen saat ini menjadi 30 persen pada 2024.

Baca Juga:  Ekspansi Ritel, LOTTE Jangan Buka Gerai Hingga ke Desa

“Kami juga melanjutkan hilirisasi komoditas unggulan oleh UMKM. Seperti rumput laut, (termasuk udang, kepiting, dan sidat), natural ingradient, bio farmaka, buah-buahan, bambu, kelapa, kelapa sawit, dan peningkatan nilai tambah bagi komiditas unggulan tersebut,” katanya.

Selain itu, mengembangkan start-up dan melakukan digitalisasi UMKM. Terakhir, peningkatan kemitraan dan akses pasar UMKM masuk ke dalam rantai pasok global.

Untuk itu, bersama dengan METI, Menteri Teten berharap dukungan METI agar inisiatif kerja sama yang telah dijajaki selama di Jepang, termasuk bersama IFC, Small and Medium Enterprise-Organization for Small & Medium Enterprises and Regional Innovation, Japan (SMRJ), Pemerintah Kota Gamagori dan sejumlah industri di Jepang dapat ditindaklanjuti bersama.

“Sehingga terwujud kerja sama konkrit yang menguntung para di Indonesia dan Jepang,” kata Teten.

Diketahui, sejak di Jepang MenKopUKM bersama jajarannya, sudah melakukan sejumlah pertemuan yang sangat relevan dengan perkembangan dan prioritas Pemerintah di Indonesia.

Baca Juga:  Menkop UKM: Aplikasi LBH Beri Perlindungan Hukum Bagi Usaha Mikro dan Kecil

Di antaranya, pertemuan dengan Japan Financial Corporation (JFC), di mana JFC dan KemenkopUKM akan membentuk tim teknis membahas skema pembiayaan gabungan Indonesia dan Jepang untuk pengembangan kemitraan UMKM di sektor perikanan dan . “Termasuk pertukaran informasi guna mendukung kemudahan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM,” ujar MenKopUKM.

Kemudian bersama SMRJ, saat ini tengah berlangsung CEO Business Matching antara 44 UKM Indonesia dengan 118 Pelaku Jepang. “Kita sepakati agar tahun depan terus ditingkatkan jumlah UMKM-nya. Dapat dilakukan di Indonesia, dan sektor -sektornya terus diperluas,” kata Teten.

Selanjutnya dengan Marusen Suisan, yang merupakan importir udang dari Tarakan, Indonesia. Pada Agustus ini, rencananya akan dilakukan pertemuan di Indonesia, dan menjajaki perluasan kemitraan dengan pembudidaya udang di Indonesia.

Lalu bersama Nagasaka Unagi Farm, KemenKopUKM sepakat untuk melakukan penguatan SDM melalui pengiriman tenaga terampil untuk magang dan pengembangan budidaya sidat.

Baca Juga:  Dirut PLN: Kondisi Keuangan 2022 Terbaik Dalam Sejarah

Selain itu, pertemuan dengan Wali Kota Gamagori, juga dilakukan pengembangan sister city sekaligus penguatan di kedua kota. Setelah pertemuan tersebut, pihak MenKopUKM bersama jajaran juga akan bertemu Tokyo SME Center dan pengolahan rumput laut.