TANGERANG, Indotimes.co.id – Menjelang peringatan hari UMKM Nasional pada 10-13 Agustus 2023, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendukung langkah strategis Grab Indonesia yang turut memberdayakan pelaku UMKM, khususnya sektor kuliner, untuk go digital dan naik kelas (scalling up).

“Bahkan, sekarang, sudah masuk ke pasar-pasar penjual sayur buah dan kebutuhan sembako sehari-hari. Itu akan berdampak besar, terutama pada omzet atau pendapatan mereka,” ujar MenKopUKM Teten Masduki pada acara Hajatan UMKM 2023 (Menuju Hari UMKM Nasional), di Fresh Market Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (6/8).

Pada acara hasil kolaborasi Grab, OVO, dan KemenKopUKM itu juga hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Menteri Teten mengatakan mayoritas pelaku UMKM berada di sektor kuliner. “Di sektor kuliner inilah, kita mempunyai keunggulan yang bisa bersaing dengan industri. Bahkan, bisa bersaing dengan usaha-usaha besar di sektor kuliner,” kata MenKopUKM.

Bagi MenKopUKM, dengan keberagaman sektor kuliner yang dimiliki dari Aceh hingga Papua ini yang seharusnya menjadi fokus dalam pengembangan UMKM. “Sehingga, sektor ini tidak bisa dikapitalisasi hanya oleh satu dua brand atau investasi besar saja,” ujar Menteri Teten.

Lebih dari itu, terkait UMKM naik kelas, menurut Menteri Teten, ajang seperti ini menjadi momentum untuk berkembang, di mana pedagang kuliner kecil-kecil dan para pedagang pasar tradisional bisa menjangkau konsumen lebih luas.

“Sehingga, mereka tidak harus sewa toko di tempat mahal. Dan dengan begitu, mereka bisa naik kelas. Jadi, ketika market semakin besar, pendapatan makin besar, itu indikator naik kelas yang sebenarnya itu,” kata MenkopUKM.

Menteri Teten menyebutkan, ada sekitar 22 juta lebih UMKM yang sudah on boarding. “Sekarang, kami bersama e-commerce sedang menyasar Secondary City, atau pelaku UMKM yang ada di kota-kota pinggiran, termasuk pasar tradisional,” ujar MenkopUKM.

Di Indonesia, ada sekitar 18 ribu pasar tradisional, di mana satu pasar bisa dihuni ratusan pedagang. “Kalau ini kita hubungkan dengan market online, saya kira akan terkejar target 30 juta UMKM on boarding,” kata Menteri Teten.

Langkah pemerintah lainnya dalam meningkatkan UMKM on boarding adalah pembangunan infrastruktur internet. “Kami juga mendukung dari segi pembiayaannya. Jadi, program pemerintah dalam hal digitalisasi UMKM itu harus bermitra dengan industri e-commerce,” ujar MenkopUKM.

Sementara Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, Hajatan UMKM ini adalah bentuk apresiasi Grab kepada seluruh pelaku UMKM Indonesia. “Dan Hajatan UMKM ini adalah jalan menuju Hari UMKM Nasional pekan depan,” kata Neneng.

Dalam kesempatan yang sama, Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebutkan ajang Hajatan UMKM 2023 ini sejalan dengan program yang dijalankan Pemkot Tangsel dalam mengembangkan UMKM di wilayahnya.

“UMKM di Tangsel, khususnya yang bergerak di sektor kuliner, sudah berkembang demikian pesat. Ini menjadi salah satu keunggulan Tangsel,” ucap Benyamin.

Oleh karena itu, kata Walikota Tangsel, pihaknya terus meningkatkan pelayanan dalam mempermudah pelaku UMKM. “Segala proses perizinan, sertifikat halal, Nomor Induk Berusaha atau NIB, hingga PIRT difasilitasi Pemkot. Termasuk dalam pembuatan akta pendirian koperasi,” kata Benyamin.