BANDUNG, Indotimes.co.id – PT PLN (Persero) mengedepankan prinsip fairness juga tingkat pengembalian investasi atau Internal Rate of Return (IRR) yang menarik dalam bekerja sama dengan semua pihak. Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat.

Direktur Utama PLN di depan peserta diskusi panel bertajuk “Corporate Renewable Procurement: Power Purchase Agreement” yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) menjelaskan kunci penting dalam keberlanjutan investasi, khususnya di sektor ketenagalistrikan adalah kontrak kerja sama atau Power Purchase Agreement (PPA). Kunci penting langkah , PLN bersama mitra selalu memetakan rencana kerja yang reliable dan juga mitigasi risiko, sehingga dalam pelaksanaan pengembangan sektor kelistrikan mampu mendorong iklim investasi yang menarik bagi para investor.

Baca Juga:  Bappenas Gelar Puncak Acara SUN Annual Meeting 2021

“Kontrak kerja sama ini adalah value chain di sektor kelistrikan. Kami di PLN sangat mengedepankan fairness. Jadi adil untuk kedua belah pihak. Lewat skema kerja sama yang baik maka semua yang berinvestasi harus bisa mendapatkan keyakinan investasi yang dijalankan berjalan baik,” ujar Darmawan saat menjadi panelis pada diskusi panel secara daring tersebut, Kamis (10/8).

Darmawan juga menjelaskan PLN memegang peranan penting dalam menjalankan agenda transisi . Pembangunan pembangkit EBT yang makin digenjot, penguatan jaringan dan transmisi serta langkah dekarbonisasi merupakan serangkaian proyek yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak.

Untuk itu, Darmawan menegaskan PLN sangat terbuka dalam peluang kerja sama baik teknologi, finansial maupun kerja sama pembangunan . Semua kerja sama yang dijalankan PLN mengusung prinsip keberlanjutan serta mendorong perekonomian nasional.

Sahala Simanjutak dari Supreme Energy juga menguatkan bahwa keberhasilan sebuah proyek maupun rencana investasi sangat bergantung pada kerja sama yang kuat. Lewat PPA, menjadi kunci apakah proyek bisa berjalan atau tidak.

Baca Juga:  Kinerja International Banking BNI Masih Menjadi Salah Satu Sumber Utama Bisnis

“Salah satu key project dari project financingitu adalah kontrak pekerjaan, karena kontrak adalah producing konteks yang menjadi perhatian buat investor juga menjadi perhatian buat para pihak financer,” ujar Sahala.

Sahala juga mengatakan kontrak kerja sama harus bisa memberikan kepastian kepada para pengembang dan penyokong dana proyek sehingga merasa nyaman untuk memberikan investasinya kepada pengembang.

Sahala menilai, saat ini PLN sudah menerapkan skema kontrak kerja sama yang menarik dan mampu mengakomodir kebutuhan para investor untuk bersama mengembangkan .

“Saya rasa untuk PPA yang ada sekarang sudah mengakomodir hal–hal yang menjadi concern dari pihak pengembang dan pihak lenders. Ke depannya kontrak yang ditandatangi PLN dengan pengembang swasta itu terus bankable dan terus dapat melanjutkan investasinya di ,” ungkap Sahala.

Selain membangun bisnis kelistrikan yang fair, upaya ini merupakan bukti bahwa PLN turut serta memajukan bangsa melalui diseminasi pengetahuan.

Baca Juga:  Fasilitasi UMKM, Menteri Puspayoga Apresiasi Bupati se-Madura dan Kediri