Kolaborasi Pemanfaatan Gas Suar PetroChina Jabung, Langkah Maju Menuju Net Zero Emission

JAKARTA, Indotimes.co.id – Rencana Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) untuk memanfaatkan suar (gas flare) dinilai sebagai terobosan dan  langkah maju.

Tidak hanya menciptakan nilai tambah bagi industri , kemitraan yang dijalin bersama PT Alpha Rizki Teknologi (ARTekno) baru-baru ini, diyakini akan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Apalagi rencana pemanfaatan gas suar yang difasilitasi oleh Migas ini sejalan dengan pencapaian target pemerintah mengurangi emisi karbon untuk mencapai target Net Zero Emission 2060 dan Zero Routine Flaring 2030. 

Pendapat tersebut disampaikan oleh Direktur Lembaga Kajian dan Advokasi dan Sumber Daya Alam (LKA ESDA) Rio HC dalam menanggapi terkait tantangan dan peluang industri hulu migas nasional di tahun politik di Jakarta, Jumat (6/10).

Menurut Rio, rencana pemanfaatan gas flare ini merupakan solusi dan menambah energi untuk masa depan negeri, sekaligus mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang tersedia. “Dan menjadikan Jabung sebagai perusahaan migas yang ramah lingkungan dengan eksplorasi dan produksi yang berkelanjutan,” kata Rio HC.

Baca Juga:  Sunarso; Memperkirakan Transaksi Gadai Menurun Sekitar Lima Persen Menjelang Lebaran

Terkait hal ini, dia menilai, kolaborasi KKKS dengan mitra swasta dalam pemanfaatan gas suar perlu diperluas di wilayah kerja (WK) migas yang ada di Tanah Air.

“Di sini lah pentingnya segera dituntaskan studi pendahuluan pemanfaatan gas suar dan melihat hasilnya secara objektif. Nantinya, hasil maksimal tersebut menjadi energi untuk masa depan negeri,” ujarnya.

Dia menambahkan, peran dan terobosan inovatif KKKS PetroChina Jabung tersebut harus didukung oleh seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) di pusat dan daerah.

“Untuk itu, iklim harus terus dijaga bersama-sama sehingga tetap kondusif bagi pengembangan usaha migas di Tanah. Jaminan kepastian hukum dan kepastian usaha selama ini sudah diberikan pemerintah pusat dan daerah,” ujarnya.

Seperti diketahui, selain menjadi operator di Wilayah Kerja Jabung, PetroChina juga menjadi operator untuk Wilayah Kerja Bangko yang juga terletak di Provinsi Jambi.

Baca Juga:  Program Co-firing PLTU PLN Mampu Tekan Emisi Karbon Hingga 717.616 Ton CO2

Sebelumnya, Direktur ARTekhno Daymas Arangga Radiandra mengatakan, pihaknya telah berkomitmen menjalin kemitraan dengan KKKS Petro China Jabung International Limited (PCJL) dan Pertamina Hulu Rokan ().

“Kita berharap komitmen tersebut dapat terus terjalin sebagai upaya untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi emisi dan memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab demi generasi yang akan datang,” ungkapnya.

Adapun penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/) telah dilakukan di sela konvensi International Oil and Gas (IOG) 2023 di Nusa Dua, pada 21 September 2023.

Lebih jauh dia mengatakan, pihaknya berkomitmen memanfaatkan gas suar menjadi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) berskala mikro lebih fleksibel. Sejauh ini pihaknya telah berhasil mengurangi ukuran dan kompleksitas pengolahan gas suar dengan mendekatkan pada sumber gas di industri migas. Dengan kapasitas penanganan terendah hingga 0,4 MMSCFD, akan lebih besar membuka peluang pemanfaatan gas yang tidak bermanfaat menjadi LNG yang layak.

Baca Juga:  Komisi VII DPR RI Dukung PCJL Maksimalkan Program Eksplorasi Blok Jabung

“Kami merancang LNG berskala mikro berbasis skid-mount yang membuatnya menjadi lebih mudah dipasang, dan dipindah-pindah tempat sesuai dengan kebutuhan,” ungkapnya.