Sportama ATF Championship 2023: Tumbangkan Unggulan, Fakhri dan Noya Melaju ke Perempat Final

JAKARTA, Indotimes.co.id – Dua wakil Indonesia sukses membekuk unggulan pada babak 16 besar seri kedua Sportama ATF Championship yang bergulir di lapangan The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Selasa (31/10).

Pada tunggal putra turnamen khusus untuk petenis hingga 14 tahun tingkat Asia ini, Muhammad Fakhri Akbar Siregar mengandaskan unggulan ketiga, Justin Lie asal Singapura. Pelajar SMP Negeri 2 Cibinong, Kabupaten Bogor ini menang 6-2 7-6(2).

“Pertandingannya sengit banget. Justin mentalnya tangguh. Dia enggak mudah menyerah. Tiap poin ia kejar, enggak ada bola yang ia lepas. Namun, aku unggul stamina sehingga main lebih konsisten. Mungkin, karena panas yang ekstrim, ya,” paparnya.

“Hanya saja, aku hari ini bermain cukup boros. Tidak setiap pukulan terukur. Selain itu, backhand satu tangan-ku masih lemah dan jadi incaran lawanku hari ini. Untungnya, aku tenang dan main aman, memberikan lob buat recovery, tiap ditekan,” tambahnya.

Baca Juga:  Buka Festival Pemuda Indonesia 2023, Menpora Berarap Jadi Ajang Silaturahmi dan Persatukan Pemuda Indonesia

Pada perempat final, Rabu (1/11), Fakhri akan menantang Damien Mardanus-Budiono. Petenis Selandia Baru itu mengatasi Ethan Jake Frans, 7-5, 7-6(0).

“Damien pemain agresif. Attack banget, enggak ada defence. Fisiknya juga lebih bagus dari saya, kelihatannya lebih berotot. Mungkin saya akan main placing atau pinter-pinteran aja, sih,” papar pengidola Roger Federer.

Di tunggal putri, Noya Myeisha Nafeeza Rifaldi menghentikan laju unggulan keenam, Kaitlyn Poon dari Hong Kong. Berbekal forehand akurat dan permainan baseline, siswa SD Negeri 3 Bendosari, Sukoharjo (Jawa Tengah) ini unggul 6-1, 6-4.

“Lawanku sulit, ya. Pukulannya kenceng. Tapi aku bisa bertahan. Kalo ditembak, bolanya bisa kunaikkan. Tiap bola enak, baru aku attack,” tutur Noya.

Pada perempat final, Noya melawan unggulan teratas sekaligus juara pekan pertama, Gwen Emily Kurniawan.

Pertama kali bermain di KU 14, belia sebelas tahun ini mencermati ketangguhan calon lawannya itu.

Baca Juga:  Menpora Lepas Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia ke  World Cup Amputee Football 2022 di Turki

“Bola (Gwen) tipis banget di net. Mainnya sabar dan tenang. Mungkin, besok aku ajak main rally,” tuturnya menyongsong pertemuan perdana di antara mereka.