Dapat Dukungan BNI, Kalaniwood Sukses Manfaatkan Limbah Jadi Craft

JAKARTA, Indotimes.co.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus berupaya menginspirasi , Kecil Menengah (UMKM) agar naik kelas serta mengimplementasikan bisnis berkelanjutan.

Salah satu UMKM yang mendapat dukungan dari BNI adalah Kalaniwood yang fokus pada produk kerajinan.

Adapun, Kalaniwood sukses mengubah limbah skateboard dan kayu menjadi berbagai macam produk kerajinan, seperti kacamata, jam tangan, hingga anting.

Owner Kalaniwood, Suhardi Widayanto mengatakan, peluang bisnis tersebut muncul berawal dari kegemarannya pada olahraga skateboard. Dia menyebut, pada tahun 2016 setelah mengundurkan diri dari tempat kerja sebelumnya, dirinya ingin membuat suatu bisnis.

Kemudian, muncul ide bisnis untuk memanfaatkan skateboard yang tidak terpakai untuk dijadikan produk kerajinan. Dia pun mempelajari secara otodidak hingga dapat membuat produk-produk tersebut.

“Kebetulan saya juga main skateboard dari dulu, ada barang-barang yang dulu saya kumpulin dan ga bisa dipakai. Yaudah dari situ berkreasi, otodidak, kita cari ilmu lewat situ, terus kita iseng iseng posting kalau ada yang mau. Sampai sekarang akhirnya berjalan,” ujar Suhardi.

Baca Juga:  Untuk Awasi KSP, Kemenkop UKM Sebut Pembentukan LPK Penting dan Mendesak

Pada awalnya, dia berkreasi membuat produk kacamata dan jam tangan. Kemudian, Suhardi juga memanfaatkan limbah kayu untuk membuat anting, cincin, hingga kancing baju.

Adapun, produk yang paling diminati di Kalaniwood adalah kacamata dengan berbagai bentuk hingga antre pre-order.

“Jenis itu kita biasanya kaya kacamata, jam tangan. Nah kan kayu ada limbahnya juga yang kecil-kecil itu biasanya kita pakai untuk bikin anting-anting, cincin, kecil-kecil. Kadang kita maklon produk orang lain seperti kancing baju untuk produk lain,” jelasnya.

Untuk , Kalaniwood memanfaatkan , pameran, dan toko offline. Untuk tokonya sendiri dijadikan satu dengan workshop yang berlokasi di wilayah Dusun Menulis, Sumbersari, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

“Kalau pemasaran kita ada sama offline. Kalau online kan di , . Kalau offline kita ikut pameran-pameran, dan kita nitip di Jakarta,” pungkasnya.

Baca Juga:  Electrifying Agriculture PLN Mampu Tekan Biaya Usaha Penggilingan Padi di Sumbar Hingga Puluhan Juta

Suhardi pun mengapresiasi dukungan yang diberikan BNI terhadap Kalaniwood yang proaktif mengadakan dan mengundangnya dalam berbagai kesempatan showcasing.

“Pameran sangat membantu pelaku UMKM dalam memasarkan produknya, dan bertemu dengan calon buyyer baru,” imbuhnya.