JAKARTA, Indotimes.co.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana melakukan penerbitan surat utang senior dalam denominasi Dolar Serikat senilai USD500 juta atau sekitar Rp7,94 triliun (kurs Rp15.892,85).

Penerbitan Surat Utang Senior merupakan bagian dari penerbitan program Euro Medium Term Note yang dibentuk Perseroan pada tanggal 6 Mei 2020 sebagaimana telah diperbaharui pada tanggal 22 Maret 2021 26 Maret 2024 (Program EMTN). Berdasarkan Program EMTN, Perseroan dapat menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya USD2.000.000.000 (dua miliar Dolar Amerika Serikat).

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengungkapkan, tujuan dari penerbitan ini adalah untuk mendiversifikasi sumber pendanaan dan ekspansi kredit dalam mata uang asing.

“Sebagai bank yang aktif dalam pemberian kredit dan valas, penerbitan bond ini akan digunakan untuk ekspansi aset valas dengan imbal hasil yang optimal yang akan memberikan dampak positif terhadap kondisi kinerja keuangan Perseroan, sekaligus meningkatkan kapasitas Perseroan dalam mendukung pengembangan bisnis Indonesia dari dan ke luar negeri,” ujar Novita.

Baca Juga:  Kemenkop UKM Dorong Santri Rintis Wirausaha

Penerbitan ini akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading. Perseroan telah menunjuk BNI Securities, Citigroup, dan JP Morgan sebagai Joint Lead Managers. Adapun, Pemeringkat S&P, dan Fitch telah memberikan rating Baa2, BBB, dan BBB- untuk BNI sebagai issuer.

Sebelumnya, BNI telah sukses menerbitkan berbagai obligasi global dan lokal, seperti program global CD USD1 miliar untuk BNI New York Agency pada tahun 2020 dan subordinated notes T2 USD500 juta sebagai penerbitan pertama di bawah Program EMTN pada tahun 2021.

Selain itu BNI juga berhasil menerbitkan instrumen permodalan Additional Tier-1 (AT1) Tahun 2021 sebesar USD600 juta, yang merupakan transaksi AT1 publik pertama di Indonesia.

“Kami yakin penerbitan obligasi global ini akan disambut baik oleh investor internasional dan akan semakin memperkuat posisi BNI sebagai bank global asal Indonesia,” pungkas Novita.

Baca Juga:  LPDB-KUMKM Rilis Indeks Terkait Penerima Dana Bergulir

Respon Positif dari Investor Global
 
Pada tanggal 27 Maret 2024, Perseroan telah menyelesaikan aktivitas penjajakan (roadshow) serta pricing terkait rencana penerbitan surat utang senior senilai USD500 juta tersebut.

Rencana penerbitan mendapat respon positif dari investor global. Hal ini ditandai dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 6,4 kali dari rencana nilai yang diterbitkan saat Initial Pricing Guidance (IPG).

“Tingginya permintaan dari para investor global ini menjadi indikasi baiknya tingkat kepercayaan investor asing kepada perseroan jika melihat sehatnya fundamental kinerja dan yang sedang berlangsung di BNI saat ini, serta kepercayaan investor global terhadap sehatnya ,” ungkap Novita.