JAKARTA, Indotimes.co.id – Dewan Pusat Perkumpulan (DPP) Asosiasi Profesi Perkoperasian Indonesia () berkomitmen dan siap mendukung pemerintah dalam pengembangan koperasi nasional.

Ketua Umum APPI Muhammad Taufiq mengatakan, koperasi harus mampu merasionalkan dengan mempersingkat jalan ke konsumsi. Sehingga koperasi bisa menjadi senjata persekutuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil.

Koperasi Indonesia sejak memasuki milenium baru, bergeser orientasinya ke sektor jasa yakni usaha simpan pinjam. Akibatnya konsentrasi perkembangan koperasi lebih terfokus pada sektor keuangan. Kondisi menjadikan kemajuan koperasi tidak lagi seimbang dan penuh dengan risiko, sehingga muncul kasus koperasi yang bermasalah.

“Kehadiran koperasi sektor riil saat ini masih ada yang kurang berkembang. Liberalisasi yang semakin liar, telah merusak sendi-sendi koperasi di sektor riil dan menggerus kepercayaan masyarakat kepada koperasi,” kata Muhammad Taufiq dalam acara peringatan Hari Koperasi (Harkop) Ke 77, Jumat (12/07).

Baca Juga:  LPDB-KUMKM Menerjang Covid, Catat Nilai Penyaluran Dana Bergulir Rp307,3 M

Taufiq juga menyoroti banyak hingga pengurus koperasi yang tidak menjunjung nilai etika berkoperasi yaitu kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial dan kepedulian kepada pihak lain.

Menurutnya, nilai-nilai etika tersebut sangat penting untuk mengembalikan marwah koperasi. Selain itu, pendidikan sebagai salah satu prinsip dalam berkoperasi tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Akibatnya anggota koperasi banyak yang tidak mengerti hak dan kewajibannya di dalam berkoperasi.

“Banyak pengurus dan pengelola yang tidak memahami dalam memberikan pelayanan kepada para anggotanya. Oleh karena itu pendidikan mengenai jatidiri koperasi baik bagi anggota, pengurus dan pengelola koperasi mutlak diperlukan,” kata Taufiq.

Untuk itu, sebagai upaya mengembalikan marwah kehidupan koperasi agar dapat berkembang dan mampu meningkatkan perekonomian, pembenahan di berbagai sektor koperasi perlu terus diperjuangkan. Ada beberapa aspek yang menjadi prioritas dalam pembenahan koperasi yaitu penguatan jatidiri koperasi baik di tingkat anggota hingga pengurus koperasi.

Baca Juga:  Dorong Pariwisata Labuan Bajo, KAWAN BNI Perkuat Destinasi Desa Wisata

Kemudian membangun kembali secara sistematis dan saing koperasi di sektor rill hingga pembenahan dan perkuatan organisasi gerakan koperasi. Gerakan Koperasi juga perlu membangun kembali -lembaga pendidikan perkoperasian yang dikelola secara profesional. Yang terakhir adalah kehadiran negara dalam porsi yang tepat untuk memberdayakan koperasi.

APPI sebagai wadah yang sangat strategis dari para pemangku kepentingan dan profesional di sektor Perkoperasian siap memberikan dukungan untuk melakukan pembenahan tersebut. APPI juga bertekad untuk memfasilitasi berbagai pelatihan dan pendidikan perkoperasian di Indonesia.

“Kami siap memfasilitasi pengembangan jejaring baik sesama koperasi maupun antara koperasi dengan entitas lainnya. APPI juga siap meningkatkan kompetensi organisasi koperasi dan siap membantu koperasi melakukan hingga penerapan teknologi yang berorientasi penguatan daya saing,” ungkap Taufiq.