JAKARTA, Indotimes.co.id – Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh (Sekjen Petbasi) , Nirmala Dewi menghimbau kepada semua pengurus dan pegiat juga atlet bola basket Indonesia untuk tetap semangat. Menjalankan semua kegiatan sebagaimana seharusnya untuk kemajuan bola basket Indonesia.

Seruan itu diutarakan Nirmala Dewi menyusul berpulangnya Ketum PP Petbasi Danny Kosasih. Danny Kosasih atau Kho Poo Thai meninggal dunia pada Kamis malam pukul 21.15 WIB di RS Selatan.

“Kepada para pengurus bola basket seluruh Indonesia, baik di pusat maupun di juga para pegiat dan pecinta bola basket di mana pun Anda berada, kita tahu semua sedih dan terpukul dengan berpulangnya Ketua Umum Kita, Kita, Panutan kita, Bapak Danny Kosasih atau Kho Poo Thai,” terang Nirmala.

Sekjen PP Perbasi : Insan Basket Indonesia IHarus Tetap Semangat Jalankan Kegiatan, Pasca Berpulangnya Ketua Umum

“Namun, pembinaan bola basket Indonesia harus tetap berjalan. Semua kegiatan untuk memajukan bola basket Indonesia tetap harus berlanjut,” lanjutnya.

Nirmala mengajak semua untuk tetap menjalankan amanah Ketum PP Perbasi Danny Kosasih untuk tetap mengangkat dan memajukan bola basket Indonesia menuju dunia.

Baca Juga:  Garuda Nusantara Dorong Kaum Milenial Majukan Sepakbola Indonesia

“Mohon doa untuk Susuk (sapaan untuk Danny Kosasih) dari semua pengurus, pegiat dan pecinta bola basket dari daerah masing-masing tetap sehat dan fokus memajukan bola basket Indonesia,” tukasnya.

Danny Kosasih meninggal karena sakit jantung. Meninggalnya Danny ini membuat dunia bola basket Indonesia berduka.

Ini karena Danny Kosasih besar bersama bola basket. Pria berusia 69 tahun itu terjun di bola basket dengan menjadi pemain. Dia memperkuat klub di , yaitu akui You Hui atau kini dikenal dengan nama Kumala Jaya.

Nasib kemudian membuatnya menekuni dunia kepelatihan usai memutuskan pensiun dini. Jalur ini dipilih karena merasa tidak bisa jauh dari bola basket.

Danny kemudian melatih beberapa klub . Kemudian dia mendapatkan kepercayaan menjadi manajer Timnas Basket di SEA Games 1999.

Saat itu dia persembahkan medali perunggu. Kemudian pada SEA Games Kuala Lumpur 2001, Danny ikut antarkan Timnas Basket meraih medali perak.

Dalam dunia Kepelatihan, ilmu Danny Kosasih ditularkan melalui buku berjudul Fundamental Basketball. Buku ini terbit pada 2008.

Baca Juga:  Menpora Akan Perjuangkan Peraih Emas Olimpiade Masuk Katagori Pahlawan Nasional

Nasib Danny di dunia bola basket mengantarkannya menjadi Ketua Umum PP Perbasi pada periode 2014-2019. Dan nah kembali mendapatkan amanah memimpin kembali induk organisasi bola basket nasional itu pada periode 2019-2013.

Kepemimpinan Danny di Perbasi akan berakhir pada Oktober 2024. Ini menyusul rencana Perbasi menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 28-31 Oktober 2024 mendatang.

“Saya gak pernah melihat ketum salah sayu cabang yang sangat bekerja dengan hati, yang bekerja hampir 100 persen waktunya diberikan untuk bola basket Indonesia,” jelas Nirmala.

“Ini luar biasa sekali. Beliau punya waktu terjun ke daerah. Mungkin ketum cabor lain belum tentu bisa datangi pengurus semua provinsi. Tapi beliau ini datangi semua pengurus di semua provinsi dan hampir semua di kabupaten/kota,” lanjutnya.

Danny meninggalkan istri bernama The Sioe Ming. Kemudian tiga anak yang pertama adalah Luciana Sani Kosasih (Suami: Rudy Sukuandi Kon), anak kedua adalah Kho Andronicus Kosasih (Istri: Sharon Maurenn), dan anak ketiga adalah Kho Alvin Kosasih.

Baca Juga:  Jelang Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-VIII/2022 : Pelatih China Sebut Atlet Sanda Indonesia Berpeluang Raih Emas

Danny juga meninggalkan dua cucu Seraphine Ruby Kon dan Sabrienne Reinette Kon. Saat ini Danny disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven Jakarta Jl. Pluit Raya No. 119, Penjaringan, Jakarta Utara.

Pada 8 September rencananya akan dilakukan Ibadah Penghiburan, Penutupan Peti dan Malam Kembang pada pukul 19:00 WIB. Kemudian pada Senin, 9 September 2024 pukul 10.00 WIB dilakukan kremasi.

“Danny Kosasih itu, bagi saya menjadi role model saya untuk tidak pernah mengeluh. Mau secapek apapun, mau sejauh apapun perjalanan itu tidak pernah bilang capek, waduh pusing dikit gak usah kerja lah. Kalau bisa, kalau gak sampai seperti sekarang dia pasti akan jalan terus. Sampai titik darah penghabisan, itulah Papa ku,” jelas Andronicus Kosasih.

“Dan satu hal yang saya hargai adalah, beliau memiliki dedikasi yang di luar orang pada umumnya. Jadi aku melihat beliau, kalau orang bilang itu man of focus. Beliau punya tujuan, beliau punya achieve, dan dia akan kejar terus sampai beliau itu achieved,” ungkapnya.