Sekjen PP Perbasi dan Ketum PSSI Kompak Temui Menkumham, Terkait Dukungan Timnas di Masa Depan

JAKARTA, Indotimes.co.id – Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Nirmala Dewi bersama Ketum PSSI Erick Thohir melakukan kunjungan ke Kantor Kementrian Hukum dan Hal Asasi Manusia (Kemenkumham) di Jakarta Kamis pagi (19/9).

Kunjungan ini sebagai bentuk apresiasi sekaligus menyambung tali silaturrahmi atas kerja sama yang terjalin selama ini.

Kemenkumham telah membantu dalam pembangunan kekuatan bola basket Indonesia. Sehingga Timnas Bola Basket Indonesia sukses menjadi raja Asia Tenggara pada SEA Games.

Timnas Bola Basket 5on5 Putra mendapatkan medali emas pada SEA Games 2021 Hanoi. Pada multieven antarnegara ASEAN yang berlangsung pada 2022 itu, Timnas Bola Basket 5on5 Putra kalahkan Filipina di partai final.

Pada saat juara, Timnas Bola Basket 5on5 Putra diperkuat pemain naturalisasi Marques Bolden. Lalu juga ada Brandon Jawato yang dinaturalisasi karena memiliki darah Indonesia sehingga statusnya sebagai pemain lokal.

Kemudian pada SEA Games 2023 Kamboja, giliran Timnas Bola Basket 5on5 Putri yang meraih medali emas usai sapu bersih 6 pertandingan. Saat juara, Timnas Bola Basket 5on5 Putri diperkuat dua pemain naturalisasi Kimberley Pierre-Louis dan Peyton Whitted.

“Program naturalisasi ini adalah bagian dari skenario dalam menaikkan level Timnas Bola Basket Indonesia. Kita kuatkan liga untuk mencetak pemain berkualitas juga dilengkapi dengan pemain naturalisasi untuk menghadapi persaingan dengan negara lain di kejuaraan-kejuaraan Asia Tenggara, Asia, hingga internasional,” ungkap Nirmala.

Ketika mengunjungi Kantor Kemenkumham, Nirmala Dewi datang bersama FIBA Central Board Members yang juga Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Anggota Komite Eksekutif PSSI Vivin Cahyani.

Kata Nirmala, PP Perbasi masih membutuhkan pemain naturalisasi untuk menguatkan Timnas Bola Basket Indonesia. Ke depan, proses ini akan dilakukan dengan lebih selektif.

“Selain pemain harus memiliki kualitas terbaik, juga harus memiliki keunggulan dalam size. Karena itu, kita akan cari pemain untuk dinaturalisasi selain prioritaskan yang memiliki darah keturunan Indonesia juga karena kebutuhan size pemain, kita juga akan cari pemain untuk dinaturalisasi murni,” tegas Nirmala.

Nirmala menjelaskan bahwa langkah menaturalisasi pemain terbaik keturunan Indonesia ini telah diterapkan dengan gabungnya Brandon Jawato saat jadi WNI pada 2020. Brandon memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang asal Bali.

Cara ini akan dilakukan lagi mengingat PSSI juga efektif dalam membangun kekuatan timnas dengan mendatangkan pemain berdarah Indonesia untuk bantu Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026 Amerika Serikat-Kanada.

Bahkan cara ini juga ditiru oleh negara-negara lain, yaitu mengambil potensi pemain berkualitas yang memiliki keturunan negara tersebut. Cara ini telah dilakukan Spanyol dan Brasil dalam dunia sepak bola.

“Kita tahun depan kembali bersaing di SEA Games di Thailand. Kami ingin kembali merebut medali emas sekaligus menaikkan level timnas untuk bersaing di ajang internasional lainnya,” tegas Nirmala.

Keyakinan Nirmala bahwa bola basket Indonesia akan lebih baik di masa mendatang adalah hadirnya FIBA di Jakarta. Indonesia telah mendapat kepercayaan dari federasi bola basket Indonesia dengan berkantor di Menara Danareksa Lamtai 3 Jakarta Pusat.

Keberadaan Kantor FIBA ini telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (17/8). Keberadaan Kantor FIBA ini menyusul kantor federasi dunia lainnya, yaitu FIFA yang sudah ada di Indonesia lebih dulu. Hal ini juga diinformasikan kepada Menkumham dalam kunjungan ini.

“Kami memiliki keyakinan bahwa dengan kehadiran FIBA di Indonesia bisa membawa perbaikan untuk bola basket Indonesia dan kesempatan ini harus dimaksimalkan untuk membangun bola basket dan menaikkan berprestasi yang lebih baik,” tukas Nirmala.

Sementara itu, Erick Thohir menjelaskan bahwa naturalisasi ini adalah bagian dari rencana memperbaiki prestasi timnas Indonesia. Apalagi, cara ini juga tidak menyalahi aturan dari federasi bola basket dunia.

“Program naturalisasi menjadi bagian untuk memperbaiki prestasi timnas. Kami melakukan naturalisasi dengan cara yang terhormat, mengikuti aturan yang ditetapkan FIFA dan organisasi olahraga internasional lain, seperti FIBA,” terang Erick Thohir di Kantor Kemenkumham.

Sementara itu, Menkumham Supratman Andi Agtas menyatakan kementeriannya memberikan dukungan untuk program pemain naturalisasi.

“Pemerintah khususnya kemenkumham akan terus memberikan suport untuk kemajuan olahraga di Indonesia. Mudah-mudahan dengan dukungan yang diberikan oleh Kementerian Hukum dan HAM, terutama terkait dengan naturalisasi ini, akan bisa memberikan kontribusi nyata untuk Timnas Indonesia,” tandas Supratman.