TANGERANG, Indotimes.co.id – Komoditas kopi yang melimpah di Indonesia menjadi salah satu keunggulan komparatif sehingga dapat menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi. Oleh sebab itu Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) memandang perlu upaya sistematis untuk menjadikan komoditas kopi sebagai penggerak ekonomi UMKM khususnya sektor mikro.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Yulius mengatakan, pihaknya konsisten memberikan dukungan terhadap upaya pengembangan bisnis berbasis kopi terutama dari sisi penguatan SDM (sumber daya manusia) agar lebih terampil dan kompeten. Kebutuhan SDM peracik kopi menjadi profesi yang paling dibutuhkan seiring dengan angka penikmat kopi yang terus tumbuh.

“Itu artinya, tersedianya bidang barista yang kompeten menjadi sangat relevan dan dibutuhkan, terutama untuk memenuhi tuntutan pasar yang semakin beragam dan kualitas produk yang semakin meningkat,” kata Yulius dalam keterangan resminya, Jum’at (04/10).

Baca Juga:  Kemenkop Kampanyekan Gerakan Nasional UMKM Go Online

Dalam pembukaan Pelatihan Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro Berbasis Kompetensi, Uji Sertifikasi dan Kompetisi Bidang Barista, Yulius menjelaskan bahwa pelatihan penguatan dan pengembangan SDM barista ini secara pararel dilakukan di berbagai Wilayah di Indonesia.

Pada 2024, pelatihan barista, uji kompetensi dan kompetisi dilaksanakan di 10 kota, yakni di Serang, Pekalongan, Bogor, Bandung, Jombang, Tegal, Pasuruan, Indramayu, Tangerang, Tangerang dan terakhir akan dilaksanakan di Bekasi.

Menurutnya dalam setiap sesi terdapat 30 peserta yang direkrut untuk mengikuti serangkaian program pelatihan. Dia berharap melalui pelatihan ini dapat meningkatkan daya saing para pelaku usaha mikro yang menjalankan bisnis di bidang kopi/ kafe.

Pelatihan yang digelar di Tangerang menjadi salah satu tempat pelatihan barista mengingat pertumbuhan UMKM menjadi tulang punggung ekonomi lokal, dengan jumlah UMKM mencapai 24.130 yang terdata pada SIDT KUMKM (Sistem Informasi Data Tunggal Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Baca Juga:  Pemkab Ponorogo Benahi Sistem Pengelolaaan Dana Bergulir

“Dengan lebih dari 95 persen usaha di Kota Tangerang merupakan kategori UMKM, sektor ini menjadi penopang utama bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi SDM di sektor ini sangat krusial untuk memastikan bahwa para pelaku usaha mikro mampu bersaing di era globalisasi,” kata Yulius.

Yulius menambahkan, pelatihan pengembangan SDM di Tangerang ini juga sekaligus dilaksanakan uji sertifikasi ini para peserta sehingga akan mendapatkan pengakuan resmi atas keterampilan yang dimiliki. Skema ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi para pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usaha mereka secara profesional dan berkelanjutan.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang, PT Trans Indonesia Superkoridor, LPK Kompetensi Indonesia dan Tim Asesor dari LSP Pariwisata dan SPA Indonesia.