Peluncuran Dua Buku Kabinet Indonesia Bersatu I Periode 2004-2009, Kamis, 10 Oktober 2024, di Jakarta Convention Centre, Jakarta

JAKARTA, Indotimes.co.id – Dua buah buku karya sejumlah menteri yang pernah bertugas dalam Kabinet Indonesia Bersatu 1 periode 2004-2009, Kamis (10/10/2024), resmi diluncurkan di Jakarta Convention Center, Jakarta. Peluncuran kedua buku itu langsung dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), yang pernah memimpin kabinet tersebut selama tahun 2004 hingga 2009.

Kabinet Indonesia Bersatu I atau KIB 1 merupakan kabinet pertama yang dibentuk oleh Presiden SBY dan Wapres JK setelah memenangkan pemilihan presiden dan wapres yang untuk pertama kalinya dilakukan secara langsung pada tahun 2004 berdasarkan UUD 1945.

Buku pertama yang diluncurkan oleh Paguyuban Kabinet Indonesia Bersatu 1 berjudul Perjalanan dan Capaian Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009). Sedangkan buku kedua yang diterbitkan hampir bersamaan oleh Penerbit Buku Kompas (PBK), anak perusahaan dari Harian Kompas, berjudul Di Balik Layar Kabinet: Testimoni dan Refleksi Perjuangan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu I.

Paguyuban Kabinet Indonesia Bersatu I merupakan kerukunan dan kesatuan mantan menteri-menteri KIB I periode 20024-2009 yang dengan pengalamannya berkumpul, bersilaturahmi dan berdiskusi untuk kemajuan bangsa Indonesia selain kesejahteraan dan kebaikan mantan menter-menteri KIB I.

Baca Juga:  Video Mapping 4 Sisi HSP ke-95 di Tugu Monas Raih Rekor MURI

Buku Di Balik Layar Kabinet: Testimoni dan Refleksi Perjuangan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu I merupakan kelanjutan dari buku Perjalanan dan Capaian Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009).

Keputusan yang belum pernah ada

Buku Perjalanan dan Capaian Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009) adalah buku yang memuat tentang apa yang dilakukan para menteri KIB I berikut dengan perjalanan capaian-capaiannya. Buku ini menuturkan pengalaman dan kesan-kesan sejumlah menteri sebelum membuat keputusan dan kebijakan yang saat itu belum ada. Mulai dari kenaikan harga BBM, mengupayakan pendekatan humanisme di Papua bergolak, penguatan kebijakan ESDM untuk pemulihan ekonomi, dan penerapan asas cabotage dalam sector transportasi laut.

Para menteri KIB I juga menuliskan bagaimana mereka saat merevitalisai pasar rakyat, menerapkan subsidi pupuk, mengelola sumber daya kelautan, dan meletakan dasar-dasar teknologi, informasi dan komunikasi. Lalu, bagaimana memaknai pentingnya budaya selain juga pariwisata, penguatan sistem manajemen ketenagakerjaan, pemberian batuan sosial terhadap pengungsi, serta pembinaan warga di Lembaga Pemasyarakatan, penghormatan pada Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual hingga wabah flu burung, juga flu babi yang mengancam.

Belum lagi ketika ribuan tenaga honorer yang belum diangkat diperjuangkan menjadi Pegawai Negeri Sipil, melakukan penguatan UMKM, pemenuhan hak dan keadilan anak, hingga penyusunan perencanaan pembangunan yang bukan hanya top down tetapi juga bottom up. Ada juga bagaimana ketika menerapkan grand strategi Kepolisian Negara RI.

Baca Juga:  Buka Kongres SEMMI Ke-VIII, Menpora Harapkan SEMMI Hidupkan Program Kewirausahaan di Kalangan Mahasiswa

Adapun buku kedua dari KIB I, Di Balik Layar Kabinet: Testimoni dan Refleksi Perjuangan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu I berisikan tentang bagaimana para menteri yang dipilih oleh oleh SBY-JK memulai dan merintis kerja keras mengatasi berbagai persoalan di tengah tantangan bangsa yang masih dililit pasca krisis ekonomi dan keuangan pada tahun 1997-1998.

Dalam buku ini juga dikisahkan tentang bagaimana para menteri yang dipercaya oleh SBY-JK selama periode kepemimpinannya berupaya dengan sepenuh hati, serta secara optimal mengatasi banyak persoalan dan kesulitan di tengah tantangan yang tak mudah saat itu di bidang politik, hukum, keamanan dan sosial.

Inilah yang telah kita lakukan

Seperti yang dikatakan oleh Presiden SBY, dalam sambutannya di buku Perjalanan dan Capaian Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009), “dengan buku ini, paling tidak, rakyat akan mengetahui apa yang telah kita lakukan, termasuk upaya yang kita jalankan untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa pada waktu itu. Di tengah tantangan yang tidak mudah, Alhamdulillah kita juga dapat meraih berbagai capaian yang tentu baik untuk rakyat Indonesia.”

Baca Juga:  Hadapi Tantangan Zaman, Menpora Minta Pemuda Pancasila Lakukan Transformasi

Setiap pemerintahan diakui oleh Presiden SBY memiliki tantangan dan peluangnya masing-masing. “Setiap pemerintahan bahkan juga ingin berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya. Itulah yang kita lakukan dahulu,” demikian pesan Presiden SBY.

Sementara, hal yang sama disampaikan juga oleh Wapres JK, dalam kata sambutannya, demikian, “Tahun 2004-2009 adalah periode yang penuh tantangan. Karena pemerintah pada waktu itu harus membuat ‘Peta Jalan’, yang sebelumnya belum ada.”

Pada periode itupun Wapres JK mencatat, lahir banyak aturan dan kebijakan yang kemudian menjadi pembuka jalan terhadap apa yang terjadi pada pemerintahan-pemerintahan berikutnya hingga saat ini. Hal-hal tersebut kemudian dapat dikatakan lahirnya banyak legacies yang sangat berguna dalam membentuk perjalanan kehidupan kebangsaan kita selanjutnya.”

Dari 34 menteri di KIB I, tak semuanya menuliskan catatan perjalanan tugas dan tanggungjawab. Meski demikian, apa yang telah dikerjakan dan dicapai oleh KIB I tergambar dari 19 tulisan para menteri KIB I yang mewakili kerja keras seluruh menteri KIB I selama periode 2004-2009.