JAKARTA, Indotimes.co.id – Rencana pengangkatan Direktur Utama PT Pertamina yang baru menjadi isu yang hangat dalam beberapa hari terakhir.
Apalagi mengingat posisi Pertamina sebagai BUMN vital yang mengelola kebutuhan dasar rakyat yakni minyak dan gas (migas).
Untuk itu, Ketua Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng mengingatkan agar pemerintah dalam hal ini Presiden dan menteri BUMN harus bijaksana dalam pengangkatan Dirut Pertamina dengan pertimbangan.
“Pemerintah terlebih dahulu sebaiknya menjelaskan ke publik mengenai pemberhentian Dirut Pertamina dan penghapusan posisi Wakil Dirut beberapa waktu lalu,” kata Salamuddin Daeng dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis malam (23/2/2017).
Menurut dia, pencopotan Dirut dan penghapusan posisi Wakil Dirut yang merupakan keputusan pemerintah yang seharusnya dijelaskan secara transparan sehingga tidak menimbulkan berbagai isu yang pada akhirnya tidak menguntungkan bagi pemerintah itu sendiri.
“Pemerintah tidak perlu tergesa gesa dan kejar tayang untuk mengisi posisi Dirut yang kosong karena pada hakekatnya Pertamina untuk 2 atau 3 bulan ke depan tetap bisa berjalan seperti biasa karena Pertamina tentu sudah punya acuan dan sistem yang bisa berjalan tanpa harus dikomandoi sepenuhnya oleh seorang Dirut,” ujarnya.
Selain itu, kata Salamuddin, agar fungsi dan peran dewan komisaris Pertamina diketahui oleh publik, pemerintah sebaiknya menjelaskan hasil keputusan dewan komisaris terkait permasalahan internal pertamina.
“Apakah benar pencopotan Dirut dan penghapusan jabatan Wakil Dirut karena semata mata terkait dengan adanya posisi Wakil Dirut. Hal Ini sangat diperlukan untuk menghindarkan tuduhan dan fitnah yang kurang berdasar,” katanya.
Salamuddin Daeng juga menjelaskan, pemerintah harus melakukan seleksi yang baik terhadap direktur utama yang baru yang harus visioner dan mengerti benar perkembangan situasi global, geopolitik, keadaan bangsa dan negara.
“Sektor ESDM sekarang sedang menjadi arena pertarungan, perebutan pasar dan perebutan aset Pertamina,” ujarnya.
Seperti diketahui, Menteri BUMN Rini Soemarno memperkirakan Dirut Pertamina yang akan diumumkan awal Maret 2017. Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan memilih satu nama sebagai Dirut Pertamina.
“Ya. Permulaan bulan (Maret). Insya Allah. Itu nanti keputusan ada di bapak (Jokowi),” katanya. (chr)