Apresiasi Gerakan Kewirausahaan, Jokowi Akan Kunjungi Pesantren Entrepreneur
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga didampingi Pimpinan Pesantren Mukmin Mandiri Muhammad Zakki di Sidoarjo Jawa Timur, Minggu (27/11/2016), membahas persiapan kunjungan Presiden Joko Widodo pada Desember 2016.

JAKARTA, Indotimes.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengunjungi Pondok Pesantren Mukmin Mandiri berbasis agrobisnis dan agroindustri di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur pada Desember 2016.

Rencana kunjungan Presiden ke Pesantren tersebut berawal dari pertemuan Presiden dengan pelaku UKM di Istana Negara, pada akhir pekan lalu (25/11/2016) yang juga dihadiri pimpinan Pesantren Mukmin Mandiri Muhammad Zakki.

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga mengatakan, Muhammad Zakki menjelaskan tentang pengembangan Pesantren berbasis kewirausahaan. Mendapat penjelasan tersebut, Presiden tertarik untuk mendatangi langsung pesantren tersebut.

“Rencana kunjungan Presiden pada Desember, kepastian tanggalnya masih akan ditentukan,” kata Puspayoga dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (29/11/2016) usai mengunjungi ke Pesantren Mukmin Mandiri di Perumahan Graha Tirta, Waru, Sidoarjo.

Kedatangan menteri Puspayoga ke Pesantren adalah untuk memastikan kesiapan pesantren dan hal-hal teknis lainnya menjelang kunjungan Presiden.

Baca Juga:  Biaya Logistik Mahal Jadi Kendala UMKM Bersaing di Pasar Domestik

Pesantren Mukmin Mandiri merupakan contoh pesantren yang bisa memadukan kewirausahaan dan ilmu agama. Para santri yang menimba ilmu di pesantren tersebut tidak hanya kuat dalam agama namun juga dididik mampu mandiri secara ekonomi.

Pesantren yang berdiri pada 2006 ini berhasil mengembangkan bisnis kopi yang sudah menembus pasar ekspor dan pasar dalam negeri. Ekspor perdana ke Australia dengan merek Kopi Raja, dilakukan pada Agustus 2016 mencapai 25 ton per bulan.

Zakki mengatakan, pengelolaan usaha kopi dilakukan para mulai dari pengolahan, marketing, keuangan. Para santri tetap mendapat bayaran dari kegiatan yang dilakukannya.

Menurut dia, pesantren mampu memproduksi 65 ton kopi tiap bulan dari kebun seluas 615 hektare di Tulung Agung. Dia mengaku permintaan sebenarnya melebihi produksi tapi karena keterbatasan waktu para santri karena mereka juga butuh waktu belajar.

Baca Juga:  Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Perkuat KUMKM di Pontianak

“Saya mendirikan pesantren ini memang tujuannya adalah mengembangkan kewirausahaan bagi santri. Apa yang dikembangkan di Pesantren ini bisa diadopsi di pesantren lain agar para santri setelah lulus, bisa mandiri dan merdeka secara ekonomi,” katanya. (chr)