JAKARTA, Indotimes.co.id – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan, mulai tahun 2018 Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM akan menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk permodalan wirausaha pemula (WP) dan bisnis start up.
“Dengan bunga yang sangat murah, yaitu 4,5 persen per tahun,” kata Agus pada acara Temu Mitra Nasional Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, di Jakarta, Kamis (19/10).
Di acara yang dihadiri sekitar 1.000 orang yang terdiri dari para Kepala Dinas Koperasi dan UKM seluruh Indonesia dan pelaku koperasi dan UKM, Plt Direktur Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Syahrir serta anggota Komisi VI DPR RI Rike Diah Pitaloka, Direksi Umum dan Hukum LPDB KUMKM Fitri Rinaldi, Direksi Bisnis LPDB KUMKM Iman Pribadi, Direksi Keuangan LPDB KUMKM Ahmad Nizar, Direksi Pembiayaan Syariah LPDB KUMKM Jaenal Aripin, Agus mengatakan, penyaluran kredit dari LPDB KUMKM kepada WP dan bisnis start up semakin membuktikan keseriusan pemerintah untuk membuka akses pembiayaan bagi kalangan wirausaha di Indonesia.
“Sebelumnya kita sudah memiliki kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 9 persen, yang akan turun menjadi 7 persen. Juga sudah ada kredit KITE, yaitu kemudahan impor tujuan ekspor. Sinergi dengan Kemenkeu melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) , sudah disiapkan juga sebesar Rp1,5 triliun untuk kredit ultra mikro,” kata Agus.
Agus juga berharap agar LPDB KUMKM dan para mitra seluruh Indonesia agar memperhatikan 5 Sukses. Yaitu, sukses dalam penyaluran (memenuhi peraturan), sukses pemanfaatan (sesuai business plan), sukses pengembalian (membayar kewajiban tepat waktu), sukses peningkatan usaha (aset dan omset meningkat sehingga bisa naik kelas), dan sukses pengembangan usaha.
“Yang lebih penting lagi, lima sukses tadi bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar Agus.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut LPDB KUMKM Braman Setyo menambahkan, dana sebesar Rp 100 miliar itu merupakan kredit untuk pengembangan usaha bagi WP dan bisnis start up.
“Mereka butuh dukungan LPDB KUMKM untuk pengembangan usahanya dan kita hadir memfasilitasi. Dan ini sifatnya bukan dana bergulir, melainkan kredit,” ujar Braman.
Braman menjelaskan, dengan plafon kredit maksimal Rp 25 juta tanpa agunan maka akan ada sekitar 4.000 WP atau bisnis start up yang akan bisa menikmati layanan kredit dari LPDB KUMKM. Bunganya pun terbilang rendah, hanya 4,5 persen per tahun.
“Saya yakin, kredit ini akan banyak direspon kalangan WP dan bisnis start up di seluruh Indonesia. Selain cara konvensional, kita juga membuka pengajuan proposal business plan dari para WP dan bisnis start up secara paperless atau online,” ujar Braman lagi.
Untuk itu, kata Braman, pihaknya akan secara ketat memverifikasi pemohon kredit WP dan bisnis start up.
“Yang jelas, para WP dan bisnis start up harus sudah punya rintisan usaha yang akan kita verifikasi melalui sistem online yang ada di LPDB KUMKM. Kita akan bisa melihat jelas bagaimana karakter dari para WP dan bisnis start up tersebut,” ujar dia.
Di samping itu, lanjut Braman, mulai 2018, dalam menyalurkan dana bergulir pihaknya akan menerapkan teknologi digital dalam penyaluran dan memonitor pemanfaatannya.
“Kita bisa melihat dan monitor semuanya melalui sistem online. Yang pasti, saat ini tidak akan sulit lagi untuk mengakses dana bergulir di LPDB KUMKM,” kata Braman.
Selama periode 2008-2017, kata Braman, pihaknya sudah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp8,49 triliun kepada 4.000 lebih mitra, dan mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja lebih dari 1,5 juta orang.
“Selain itu, hasil monitoring pasca penyaluran 2008-2017, terdapat 892 mitra yang memberikan laporan perkembangan pembiayaan. Berdasarkan data tersebut, 17 mitra mengalami perubahan status dari usaha kecil menjadi usaha menengah. Sementara yang 866 mitra, juga mengalami perubahan namun belum mencapai perubahan kategori yang lebih tinggi,” ujar Braman.
Dia juga berharap, Temu Nasional ini bisa memberikan kesempatan kepada mitra untuk saling mengenal dan bersinergi satu sama lain. Ini juga sebagai sarana sosialisasi guna meningkatkan akses UMKM terhadap pembiayaan yang murah, efisien, dan tepat guna melalui dana bergulir yang dikelola LPDB KUMKM.
“Tujuan lainnya adalah melakukan sinergi antara LPDB KUMKM dengan mitra guna melakukan upaya-upaya preventif untuk memecahkan segala permasalahan terkait penyaluran dana bergulir di daerah,” kata Braman.
Dalam kesempatan kegiatan Temu Mitra Nasional dilakukan penandatanganan secara simbolis Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara LPDB-KUMKM dengan Dinas Koperasi dan UKM seluruh Indonesia, di antaranya Dinaskop UKM Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Utara.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan penyerahan secara simbolis dana bergulir LPDB-KUMKM dan kredit usaha rakyat (KUR), penyerahan penghargaan terhadap mitra-mitra terbaik LPDB-KUMKM baik mitra penerima dana bergulir maupun mitra bank dalam sesi LPDB Award Tahun 2017.