Bappenas Akui Koperasi Sebagai Penggerak Pembangunan

JAKARTA, Indotimes.co.id – Untuk pertama kalinya Kementerian PPN/Bappenas memberikan penganugerahan penghargaan kepada Koperasi Penggerak Pembangunan sebagai rangkaian dari peringatan Hari Koperasi ke-70 yang telah dilaksanakan di Makassar pada (12/7/2017) lalu.

Penghargaan ini diberikan pada Senin (31/7/2017) di kantor Kementerian PPN/ Bappenas di Jakarta, dengan dihadiri oleh ratusan orang perwakilan dari 11 koperasi yang menerima penghargaan.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, didampingi Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram.

Turut hadir dalam acara itu Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop UKM, Meliadi Sembiring, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, I Wayan dipta, dan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha, Yuana Sutyowati serta Ketua harian Dekopin Agung Sudjatmoko.

“Saya memberikan apresiasi kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas, akrena untuk pertama kalinya, peran koperasi sebagai salah satu penggerak pembangunan, diakui oleh lembaga yanag kredibel ini,” ujar Sekretaris Kemenkop dan UKM, Agus Muharram.

Baca Juga:  Kolaborasi LPDB dengan Lembaga Fintech Perluas Jangkauan Dana Bergulir

Dia mengakui, meski kontribusinya relatif masih kecil 3,99 persen dari PDB, namun diyakini kontribusi itu akan semakin meningkat seiring dengan reformasi total yang kini dijalankan Kementerian Koperasi dan UKM, yang mencakup rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan koperasi.

Modernisasi koperasi yang dikelola secara korporasi juga tengah dilakukan sehingga nantinya koperasi akan memanfaatkan IT dan tiada hari tanpa transaksi.

Program itu masih diperkuat dengan digalakkannya GKN (Gerakan Kewirausahaan Nasional) dimana dalam tiga tahun tingkat kewirausahaan di Indonesia sudah meningkat dari 1,67 persen menjadi 3,1 persen.

Kategori

Sementara itu, Menteri PPN/kepala Bappenas mengatakan, penghargaan pada Koperasi Pnggerak Pembangunan, ditujukan kepada koperasi yang ikut berkontribusi dalam pengembangan ekspor, pembangunan intrastruktur dan Koperasi Simpan Pinjam yang dikelola sacara profesional, menjangkau kelompok marginal dan memiliki inovasi dalam literasi keuangan.

Selain itu ada penghargaan khusus kepada koperasi sekunder, dipusat dan daerah yang dinilai juga memberikan kontribusi pada pembangunan.

Baca Juga:  PLN Raih Predikat Platinum SDG's di Nusantara CSR Awards 2023

Dalam pembangunan nasional koperasi diarahkan sebagai penggerak pembangunan yang berdaya saing dan berkelanjutan diantaranya melalui kontribusi ekspor dan pembangunan infrastruktur Nasional dan literasi keuangan.

“Akhirnya terpilihlah 11 koperasi yang kami nilai berhak dan layak mendapatkan penghargaan ini,” ujarnya.

Sesuai dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, Bambang berharap koperasi dapat meningkatkan posisi tawar dan efisiensi kolektif para anggotanya dalam rangka mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan.

Berikut koperasi penerima penghargaan Koperasi Penggerak Pembangunan dengan Kategori Koperasi Berorientasi Ekspor yaitu Koperasi  Baitul Qiradh Baburrayyan, dari Kab Aceh Tengah, Aceh.
Kemudian, Koperasi  Industri kerajinan rakyat Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat dan Koperasi  Serba Usaha Jatirogo, Kab Kulonprogo, DIY.

Selanjutnya, kategori Koperasi  Membangun Infrastruktur yaitu Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) Kab Gresik Jawa Timur dan Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel) DKI Jakarta.

Untul kategori Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dengan Pengelolaan Profesional yaitu Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI), Kab Tangerang, Banten, Koperasi Kredit/CU (Credit Union) Lantang Topi, Kab Sanggau, Kalimantan Barat, Koperasi kredit Obor Mas, Kab Sikka, NTT dan koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT Bina Umat Sejahtera, Kab Rembang Jawa Tengah.

Baca Juga:  RI-Timor Leste Sepakat Kerja Sama Kembangkan Kapasitas Koperasi dan UMKM

Sementara penghargaan Khusus KoperasiSekunder yang Berkontribusi dalam Pembangunan diberikan kepada Kopelindo (Koperasi pegawai dan pensiunan Bulog seluruh Indonesia) dan Puskud (Pusat Koperasi Unit Desa) Jawa Timur.