JAKARTA, Indotimes.co.id – Bank Indonesia bekerjasama dengan Perbarindo (Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia) mengadakan pelatihan tentang Edukasi Pengelolaan Uang Rupiah dan Ciri Keaslian Uang Rupiah pada hari Senin tanggal 20 Desember 2021 secara virtual.
<span;>Yuliansah Andrias -Analis Eksekutif ,Kepala Kelompok Data & Informasi, Edukasi, Kerja Sama dan Penanggulangan Uang Palsu, yang pada kesempatan ini didampingi oleh Imron, Manajer Divisi Layanan Kas Departemen Pengelolaan uang dan Fierda Mairani, Hendra Gunawan dan Balqia Siddik Z dari Kelompok Data dan Informasi, Edukasi, Kerjasama dan Penanggulangan uang palsu, memberikan sambutan dan membuka acara ini.
<span;>Yuliansah mengatakan acara hari ini bukan saja untuk memberikan pemahaman tentang pengelolaan uang rupiah dan ciri keaslian rupiah saja. Bank Indonesia untuk memberikan pemahaman kepada teller BPR agar mengetahui apa saja yang harus dilakukan jika menerima uang yang sudah tidak layak edar, diragukan keasliannya atau uang yang dimanipulasi dan dimutilasi.
<span;>”Diharapkan Teller BPR BPRS juga dapat mengajak masyarakat untuk Cinta Rupiah yaitu ditunjukkan dengan mampu mengenali, merawat dan menjadi alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI, diharapkan dengan menjaga dan merawat rupiah, ciri keaslian rupiah menjadi mudah dikenali dan menghindari peredaran uang palsu dan tidak layak edar. Mengajak untuk Bangga Rupiah yang tunjukkan dengan menggunakan Rupiah di setiap transaksi,” tegasnya.
<span;>Menurut Yuliasah, dengan menggunakan Rupiah pada setiap transaksi, maka kita sudah ikut membantu menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah dan membangun kepercayaan dunia pada Rupiah.
<span;>Mengajak masyarakat untuk Paham Rupiah ditunjukkan dengan memahami fungsi Rupiah sebagai nilai tukar dan cara mengelolanya. Misalnya dengan bertransaksi dan berbelanja dengan bijak, berhemat, dan berinvestasi.
<span;>Sementara itu <span;>Sekjen Perbarindo
<span;>Riwandari mengatakan, acara ini merupakan bacth ke V yang dihadiri kurang lebih tiga ratus Teller BPR BPRS yang berasal dari BPR/BPRS di wilayah Bali Jateng Jabar Jatim dan DIY.
<span;>”Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi dan pemahaman SDM BPR tentang pengelolaan uang, me refresh kembali tentang ciri-ciri keaslian rupiah, standard uang yang layak edar dan tidak layak edar, bagimana kita dapat meminta klarifikasi atas uang yang diragukan keasliannya, dan uang yang dikatagorikan rusak,” katanya.
<span;>Ia menjelaskan, dengan mempelajari hal ini diharapkan BPR BPRS dapat melayani masyarakat lebih baik, dan dapat membantu Bank Indonesia dalam hal mengurangi peredaran uang palsu dan uang tidak layak edar.
<span;>”Kerjasama dengan Bank Indonesia juga bukan hanya dalam hal edukasi ini saja, krn Bank Indonesia pun saat ini memberikan pelayanan kepada BPR BPRS untuk melayani penukaran uang yang tidak layak edar dan penukaran uang kecil,” ujarnya.
<span;>
<span;>Diharapkan tidak ada BPR-BPRS yang melewatkan kesempatan ini. BPR BPRS bisa memasang tulisan di depan kantor, menerima penukaran uang kecil GRATIS. Tentunya bagi BPR BPRS yang lokasi kantornya sangat dekat dengan masyarakat ini bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk lebih dikenal masyarakat dan dirasakan masyarakat keberadaannya.
<span;>Acara yang dimoderatori oleh M. Ridho Kepala Sekretariat Perbarindo ini, disambut antusias oleh semua peserta dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terkait dengan hal-hal yang sering ditemui oleh Teller BPR BPRS terkait uang rupiah.
<span;>Acara ini mewajibkan peserta untuk mengikuti pre test dan post test, dengan standard kelulusan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Peserta hanya bisa mendapatkan sertifikat bila mendapatkan nilai 75 keatas.