SAMARINDA, Indotimes.co.id – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltimtara memaksimalkan penyaluran kredit pembiayaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) bagi koperasi dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
“Kita ketahui BPD Kaltimtara sudah mendapat Rp50 miliar dan sudah tersalurkan. Alhamdulillah rata-rata nasabah lancar pengembaliannya. Pada tahun ini, Bank Kaltimtara pada mendapatkan lagi Rp150 miliar dari LPDB-KUMKM,” kata Pemimpin Departemen Kredit Konsumer dan Program BPD Kaltimtara Hafizurrahman saat menjadi narasumber bersama Kepala Dinas Perindagkop Provinsi Kaltim Fuad Asadin dalam diskusi sessi II Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Dana Bergulir LPDB-KUMKM di Samarinda, Selasa (16/7).
Menurut dia, BPD Kaltimtara juga salah satu penyalur program KUR dengan pemberian bunga 7 persen bagi nasabah. “Memang KUR Saat ini menjadi primadona, tetapi syarat-syaratnya agak ribet. Oleh Karena itu, calon nasabah diberikan pilihan untuk mengajukan kredit dari LPDB-KUMKM,” ujar pria yang akrab disapa Maman.
Sebelumnya, pada pembukaan Sosialisasi dan Bimtek Dana Bergulir, Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo menjelaskan, pihaknya telah menggelontorkan dana bergulir sebesar Rp150 miliar di wilayah Provinsi Kaltim khususnya kepada Bank Kaltimtara sebagai jembatan untuk perkuatan permodalan koperasi dan UMKM.
“Kami hadir di Kaltim dalam rangka jemput bola UKM dimana dana sebesar 150 Miliar tersebut sudah di salurkan kepada Bank Kaltimra sebagai perantara yang sudah dapat di gunakan tahun 2019 ini,” ujar Braman Setyo.
Dia menjelaskan, selama 13 tahun terakhir berdiri, dimana Kaltim menduduki posisi kesebelas dari 34 provinsi di Indonesia yang berarti UKM Benua Etam minim dalam pengajuan Kredit kepada LPDB-KUMKM.
Menurut Braman, mengingat potensi yang kuat yang lebih banyak dari para Koperasi UKM pengrajin dirasa sangat menjanjikan mendapat dana bergulir LPDB.
Untuk itu, LPDB sendiri melakukan sosialisasi kemudahan dalam mengakses dan menikmati Dana Bergulir mengingat penerapan Revisi Permenkop nomor 8 tahun 2018.
Di depan 200 UMKM binaan Disperindakop Kaltim, Braman mengajak para pelaku UMKM untuk dapat mengakses dana bergulir sebagai solusi perkuatan permodalan usahanya.
“Kita berbeda dengan lembaga keuangan lainnya, termasuk perbankan. Beberapa keunggulan LPDB -KUMKM adalah bunga yang sangat murah, dan menerapkan 15 item yang mempermudah syarat para UKM mengakses dana bergulir,” ujarnya.
Seperti diketahui pada 2019, LPDB menargetkan penyaluran dana bergulir hingga Rp 1,5 triliun. Target ini naik dari tahun sebelumnya yaitu Rp 1,2 triliun. Target sejumlah Rp1,5 triliun tersebut di antaranya akan disalurkan melalui skim konvensional sebesar Rp975 miliar dan skim syariah sebesar Rp5,25 miliar. Penyaluran dana bergulir ini lebih memprioritaskan sektor produktif.
Sementara itu, Fuad Asadin mengajak kalangan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi untuk memanfaatkan program pembiayaan dari LPDB-KUMKM maupun melalui BPD Kaltimtara.
Sedangkan untuk jaminan kredit, lanjut dia, nanti akan dilakukan oleh PT Jamkrida Kaltim untuk membantu pelaku usaha yang memiliki keterbatasan jaminan tapi usaha sudah berjalan baik.
“Kami juga memiliki pengawas agar program pengembangan koperasi dan UKM terus berjalan baik. Di samping itu, juga ada Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Kaltim ini. Pelaku usaha bisa berkonsultasi dan mendapatkan layanan yang diperlukan bagi pengembangan usaha. Di PLUT melayani berbagai bidang pembiayaan dan pengembangan usaha, SDM, IT dan lain-lain,” kata Fuad Asadin.