JAKARTA, Indotimes.co.id — Para ke
Pimpinan dan perwakilan lebih dari 250 asosiasi dan himpunan tingkat nasional di Indonesia dengan anggota lebih dari 10 juta pengusaha, menginisiasi Forum Komunikasi dan Silaturahmi Asosiasi dan Himpunan Indonesia.

Forum independen ini digelar sebagai respon atas keresahan para pengusaha dan asosiasi/himpunan terhadap polemik dualisme kepemimpinan di tubuh Kadin Indonesia sebagai payung dunia usaha yang selama ini menaungi mereka.

Mereka juga berharap dengan hadirnya forum ini pihak memerintah mau mendengar keluhan mereka selama ini, yang terkendala dengan kondisi Kadin Indonesia saat ini.

Salah satu inisiator forum, Wisnu W Pettalolo mengungkap bahwa forum ini diharapkan menjadi wadah untuk menyatukan langkah dunia usaha dalam menghadapi tantangan ekonomi dan mendukung target pemerintah.

“Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Target ini bisa dicapai bila iklim usaha di Tanah Air mendukung. Dengan demikian, para pelaku usaha di seluruh sektor ekonomi bisa berkontribusi secara maksimal,” ujar Wisnu yang juga Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Pengerukan dan Reklamasi Indonesia (AKPPRI) di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12).

Hal senada juga diutarakan para inisiator forum lainnya, Andi Rukman Nurdin Karumpa yang juga Ketua Umum BPP Gapensi. Dia mengungkapkan, banyak pelaku usaha konstruksi yang resah atas polemik Kadin dan memandang integritas Kadin sedang diuji. “Jadi, mari kita duduk bersama dan menyelesaikan persoalan yang ada secara dewasa, demi kepentingan dunia usaha nasional. Tentunya Kadin harus satu,” lanjutnya.

Begitupula dengan Ketua Umum Afiliasi Global Ritel Indonesia (AGRA), Roy Mandey, yang berharap pemerintah segera mengambil sikap dan menengahi masalah di tubuh Kadin.

“Karena itu, bila masalah ini tetap berlarut-larut, kami akan mengupayakan audiensi dengan Bapak Presiden untuk menyampaikan secara langsung aspirasi kami dari perwakilan perusahaa dan pelaku usaha. Kita membutuhkan solusi cepat dan tuntas agar Kadin tetap bersatu,” ucap Roy.

Sementara itu, Dewan Pembina Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI), Achmad Widjaja mengatakan, Asosiasi dan Himpunan tersebut merupakan organisasi yang mewadahi pengusaha atau perusahaan di setiap sektor ekonomi.

“Mereka merupakan pihak yang paling paham tantangan dan dinamika di setiap sektor ekonomi. Sedangkan Kadin merupakan wadah multi sektor. Keduanya memiliki kaitan erat dalam ranah pergerakan roda ekonomi nasional,” tegasnya.

Hal yang sama disampaikan inisiator forum lainnya, Andi Rukman Nurdin Karumpa yang juga Ketua Umum BPP Gapensi. Ia mengatakan, banyak pelaku usaha konstruksi yang resah atas polemik Kadin dan memandang integritas Kadin sedang diuji. Jadi, mari kita duduk bersama dan menyelesaikan persoalan yang ada secara dewasa, demi kepentingan dunia usaha nasional. “Kadin harus satu,” tandasnya.

Pandangan senada disampaikan Roy Mandey, Ketua Umum Afiliasi Global Ritel Indonesia (AGRA). Ia berharap pemerintah segera mengambil sikap dan menengahi masalah di tubuh Kadin.

“Karena itu, bila masalah ini tetap berlarut-larut, kami akan mengupayakan audiensi dengan Bapak Presiden untuk menyampaikan secara langsung aspirasi kami dari perwakilan perusahaa dan pelaku usaha. Kita membutuhkan solusi cepat dan tuntas agar Kadin tetap bersatu,” ujar Roy.

Hal yang sama disampaikan inisiator forum lamnya Rizal Mulyana, Ketua Asosiasi Pusat Belanja Indonesia (APPBI). “Dengan melemahnya daya beli saat ini dibutuhkan kolaborasi secepatnya antar pengusaha dan bermitra dengan Pemenntah untuk mendukung terwujudnya program Pemenntah 8 persen datam lima tahun kedepan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kesatuan Travel Haji Umrah Indonesia (Kesthuri) Asrul Azis Taba, dengan tegas berujar perlu ada wadah baru jika Kadin sebagai saluran aspirasi dunia usaha tidak berperan dengan baik. “Bila Kadin tetap dibiarkan dalam kondisi seperti ini, kami bennisiatif menghadirkan waduh baru dalam format konfederasi asosiasi dan himpunan,” tandasnya.

Acara Forum Komunikasi & Silaturahmi Asosiasi & Himpunan Indonesia ini digelar di Hotel Fairmont, Jakarta. Forum yang tidak terikat struktur Kadin Indonesia ini bertujuan untuk menyatukan ratusan asosiasi dan himpunan dari berbagai sektor jasa dan industri agar berurun rembug memberikan solusi dan menunjukkan sikap atas dualisme kepemimpinan di tubuh Kadin Indonesia.