JAKARTA, Indotimes.co.id – Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono mengingatkan pemerintah terkait posisi Pertamina sebagai BUMN strategis di Tanah Air. Apalagi hajat hidup rakyat dan kepentingan pemerintah sangat bergantung kepada BUMN ini.
“Karenanya, Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Rini Soemarno harus menempatkan putra terbaik bangsa yang sudah terbukti kemampuannya untuk menjadi Dirut (Direktur Utama) di Pertamina,” kata Arief di Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Arief juga menegaskan, rekam jejak termasuk prestasi calon Dirut Pertamina akan sangat diperhatikan oleh elit politik, masyhttp://128.199.222.166/topik/dirut-pertamina/arakat dan pekerja Pertamina.
Maka, kata dia, Presiden sebagai pemimpin tertinggi di pemerintahan harus mempertimbangkan sangat hal ini.
“Jangan sampai masyarakat menilai Dirut yang lemah dan atau gagal di BUMN lain ternyata diekspor ke Pertamina,” ujar Arief.
Menurut dia, berjalannya roda operasional pada Pertamina juga sangat bergantung kepada peran para pekerja Pertamina yang sangat besar jumlahnya.
Karenanya, Dirut Pertamina harus “zero resisten” dan harus terbukti mendapat dukungan penuh dari seluruh stakeholder Pertamina.
“Ini harus mendapat perhatian serius dari Presiden dan menteri BUMN,” ujar Arief.
Lebih jauh dia mengatakan, dalam perekonomian dunia yang memprihatinkan dan berdampak pula terhadap Indonesia, mau tidak mau pemerintah harus berfikir untuk bisa memaksimal BUMN termasuk Pertamina untuk bisa meraih laba semaksimal mungkin.
Oleh karenanya, Pertamina selain menjalankan misi pelayanan masyarakat, juga harus bekerja keras pula untuk meraih laba sebesar besarnya. Setidaknya lebih besar dari tahun tahun sebelumnya.
“Ini hanya bisa diwujudkan dari tangan direksi dan dirut yang telah terbukti mampu mewujudkan itu dan juga dijamin mampu mempersatukan dan mempererat hubungan dengan seluruh pekerja,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra ini.
Pemerintah tidak mungkin bisa menutupi mata dan telinga masyarakat akan calon dirut yang akan ditetapkan pemerintah.
Prestasi siapapun pada perusahaan yang dipegang sebelumnya, akan menjadi perhatian elit politik, masyarakat serta pekerja.
“Dan ini berbahaya bagi pemerintah tatkala terbukti pula ternyata orang tersebut tidak mampu menjadikan Pertamina berjaya. Ini jadi bumerang yang akan memukul pemerintah dan membuat goyah kepercayaan rakyat terhadap kepemimpinan Jokowi,” kata Arief.
Secara terpisah, mantan Wakil Dirut Pertamina Ahmad Bambang ketika dihubungi, mengatakan, Pertamina memang baik pula jika dipimpin dari orang luar. Pemerintah tentu bisa menilai kapabilitas, leadership serta kemampuan orang luar tersebut.
“Jika pemerintah sudah menyodorkan nama tentu kemampuan orang yang akan ditunjuk sudah menjadi perhatian pemerintah,” katanya. (chr)