JAKARTA, Indotimes.co.id – Pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mempertanyakan kemampuan Elia Massa Manik yang dikabarkan telah ditetapkan sebagai Direktur Utama Pertamina.
“Sepanjang yang kami ketahui saat di Elnusa dan sebagai Dirut Holding Perkebunan yang bersangkutan tidak punya kinerja yang ‘mentereng’,” kata Presiden FSPPB Noviandri di Jakarta, Rabu (15/3/2017).
Untuk itu, pihaknya mempertanyakan kepantasan Elia Massa untuk duduk sebagai Direktur Utama Pertamina.
Mengingat, Pertamina merupakam perusahan migas terbesar saat ini yang sedang mempunyai kinerja yang sangat baik.
Berdasarkan data FSPPB, seperti dikutip OG Indonesia, Pertamina membukukan keuntungan lebih dari 3 miliar dolar AS sehingga mampu menyetorkan deviden dan pajak yang besar bagi pendapatan negara.
Meski memiliki kewenangan penuh dalam menetapkan Dirut Pertamina, menurut dia, pemerintah semestinya mempertimbangkan masukan stakeholder lainnya. Salah satunya adalah pekerja Pertamina yang bergabung dalam FSPPB.
Lebih jauh dia mengatakan, Pertamina merupakan BUMN besar dan penghuni 100 Fortune, sehingga pemerintah tidak bisa lagi coba-coba dalam penempatan Dirut Pertamina seperti di masa lalu.
Noviandri menegaskan, para pekerja siap berhadapan dengan Elia Massa Manik jika kehadirannya ke Pertamina untuk melakukan unbundling, mensukseskan holding migas atau menjual Pertamina ke pihak lain atau hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pengembangan Pertamina.
“Tentunya dia akan banyak menghabiskan waktu dan tenaganya untuk berhadapan dengan pekerja,” katanya. (chr)