JAKARTA, Indotimes.co.id – Bonus demografi yang akan dinikmati bangsa lndonesia pada tahun 2030. patut mendapat sikap positif. Jumlah usia produktif yang berada 64 persen dari total penduduk pada tahun itu dapat menjadi energi perubahan yang efektif. Dimana indikator ekonomi yang bekerja dijanjikan menunjukan angka positif.
Namun dalil tersebut masih bersifat semu Karena generasi-generasi usia produktif saat ini masih perlu banyak meningkatkan ilmu pengetahuan yang dikuasainya. Ditambah pula ketrampilan dan pengenalan potensi diri yang tepat.
“Sejalan dengan itulah Institut Teknologi dan Bisnis BRI atau juga disebut BRI Institute menilai perlu upaya yang tepat untuk generasi muda mengenali potensi diri. Dengan hal tersebut menjadi langkah generasi muda menentukan profesi yang layak bagi dirinya,“ ujar Rektor BRI Institute Prof. Dana Saroso dalam acara Coffe Morning di kampus BRI Institute, Jakarta Selatan, Selasa (30/4).
Menurutnya, melalui pengenalan diri, peluang memenangkan pertarungan generasi muda Indonesia di tahun 2030 akan semakin terbuka. Selain itu, berbekal pengenalan diri maka generasi muda tersebut dapat lebih jelas mengetahui potensi dirinya, sekaligus melihat tantangan masa depan.
Prof. Dana Saroso menegaskan persiapan terhadap tuntutan itu, hanya mampu dilakukan dalam sistem pendidikan formal, pada jenjang Pendidikan Tinggi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tuntutan dunia kerja serta usaha. Melihat hal tersebut, lnstitut Teknologi dan Bisnis BRI (BRI lnsititute) mempersiapkan lulusannya dalam konteks bukan apa yang mereka pernah pelajari tetapi apa yang mereka pernah pelajari dan lakukan serta hadapi.
“BRI Institute menerapkan proses pembelajaran yang dilakukan bukan hanya pada kampus, tetapi juga di lebih dari 60 divisi yang ada di lingkungan BRI incorporate dan lebih dari 30 anak perusahaan BRI. Dengan cara pembelajaran seperti ini sudah barang tentu akan menghasilkan lulusan yang tidak saja menguasai teori tetapi juga memiliki pengalaman didalam menghadapi kondisi dan tantangan nyata dari dunia kerja dan usaha,” tegasnya.
Dalam event Coffee Morning, mengupas lebih dalam dengan menghadirkan narasumber yang kompeten, antara lain Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan LLDIKTI Wilayah III Drs. Imam Yuwono, MM dan Dirketur Utama PT. Satkomindo Mediyasa lr. Abing Robani, MM., CWM
“Coffee Morning ini dirancang untuk memberikan pengetahuan yang cukup bagi guru dan pelajar untuk melihat dan mengenali potensi diri,” pungkasnya.
Ia menambahkan, kedalaman terhadap pengenal diri perlu disampaikan dari pakamya. Baik kalangan akademisi. birokrat maupun praktisi. Kedua pembicara yang hadir dalam acara ini memenuhi kebutuhan tersebut.
Nantinya kedua pembicara membawakan tema Pembentukan Karakter Mahasiswa yang Tangguh Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi dan Industri 4.0 dan Skill Profesional dari Lulusan Generasi Milenial. Tema tersebut sangat tepat untuk disajikan sebagai bekal awal mengenal potensi diri.