BALI, Indotimes.co.id – Dalam penyelenggaraan Sixth ASEAN Inclusive Business (IB) Summit 2023 sejumlah pelaku bisnis inklusif di kawasan ASEAN mendapatkan penghargaan sebagai bukti dedikasi, inovasi, dan upaya kolektif negara-negara ASEAN yang telah mendorong UMKM menuju masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menegaskan, pencapaian luar biasa dari para penerima penghargaan Bisnis Inklusif bukan semata soal margin atau keuntungan. Fokusnya adalah pada perubahan kehidupan, pemberdayaan masyarakat, dan dampak berkelanjutan yang dihasilkan.
“Hal itu menjadi wujud sinergi antara pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial. Saya bangga, penyelenggaraan acara bergengsi ini merupakan upaya kolaboratif. Kami mendorong praktik bisnis inklusif agar berperan penting dalam membentuk lanskap kewirausahaan ASEAN,” kata Menkop UKM dalam keterangannya, Bali, Kamis (24/8).
Teten menambahkan, kisah UMKM ASEAN adalah kisah tentang ketahanan, keberagaman, dan potensi yang belum dimanfaatkan, namun memiliki kemampuan untuk menjadi produsen tidak hanya di kawasan tapi juga di panggung global.
Pada kesempatan yang sama Deputi Bidang Kewirausahaan Siti Azizah menyampaikan para penerima penghargaan tersebut, telah diidentifikasi dan dinilai oleh The Asian Business Advisory Council (ABAC) and the ASEAN Coordinating Committee on Micro, Small, and Medium Enterprises (ACCMSME).
Semangat kewirausahaan, inovasi, dan ide-ide menjadi kekuatan untuk melampaui batas-batas dan menunjukkan kemahiran UMKM ASEAN kepada dunia.
“Mereka memiliki kekuatan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan masyarakat dan perekonomian. Bisnis inklusif bukanlah sebuah tujuan. Ini adalah perjalanan yang berkelanjutan. Mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan,” ucap Siti Azizah.
Di ASEAN, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ASEAN. Lebih dari 70 juta UMKM menyumbang 85 persen lapangan kerja dan 44,8 persen ke PDB.
“Perusahaan-perusahaan penerima Penghargaan Bisnis Inklusif ini bukan sekadar entitas ekonomi. Mereka adalah sumber kehidupan komunitas yang mewujudkan semangat kewirausahaan yang mendefinisikan ASEAN sebenarnya,” kata Siti Azizah.
Salah satu penerima Penghargaan Bisnis Inklusif dari Indonesia adalah Koperasi Agro Niaga Jabung Syariah (KAN Jabung). KAN Jabung sebagai perwakilan dari Indonesia untuk maju sebagai Inclusive Business (IB) Nominee pada ajang IB Award yang akan dilaksanakan dalam Gala Dinner pada 23 Agustus 2023 di The Mulia Resort, Nusa Dua, Bali.
IB Award merupakan rangkaian acara dari The 6th Inclusive Business Summit yang dipimpin oleh Indonesia yang diselenggarakan pada 23-25 Agustus 2023 di Nusa Dua, Bali.
KAN Jabung didirikan pada 27 Mei 1979 dengan nama KUD Jabung. Pada saat itu mengalami keterbatasan sumber daya manusia, visi dan misi yang belum jelas, serta kondisi keuangan yang kurang baik.
Namun KUD Jabung mulai berhasil mengembalikan kredibilitasnya dan meraih penghargaan KUD Terbaik tingkat nasional pada 1987. Unit bisnis yang dikelola mulai merambah dari agri bisnis, bertambah menjadi perdagangan dan jasa serta berubah nama menjadi Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung.
Bisnis di bidang agri (pertanian), perdagangan dan jasa yang dikelola mulai berkembang, serta mulai dilakukan penataan sistem berbasis ISO 9001. Kemudian pada 25 Mei 2019, KAN Jabung berganti nama menjadi KAN Jabung Syariah Jawa Timur dengan memperluas cakupan wilayah Jawa Timur. KAN Jabung bekerja sama dengan koperasi lainnya untuk menjalin kerja sama usaha dalam mengelola salah satu usahanya yaitu SPBU di Beji, Kota Batu.
Tahun 2022, KAN Jabung memiliki aset mencapai Rp “216,32 miliar, dengan volume usaha senilai Rp403,21 miliar, dan simpanan anggota sebesar Rp “28,15 miliar dengan jumlah keanggotaan sebanyak 2.403.
Hingga kini, KAN Jabung memiliki beberapa unit bisnis, yaitu bisnis sapi perah yang menghasilkan susu segar, bisnis pertanian, USPPS BMT Al-Hijrah, Bisnis Sapronak (Sarana Produksi Peternakan), Bisnis Angkutan, PT JARI (Jaring Abadi Retailindo), Bisnis Susu Olahan, PT Jabung Gula Indonesia, dan BPRS KAN Jabung.