ICCI Tawarkan Konsep Start Up Coop

JAKARTA, Indotimes.co.id – Indonesia Consortium For Cooperative Innovation (ICCI) menemui Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk menawarkan konsep start up coop dan koperasi platform yang diharapkan bisa menjadi solusi inovatif pengembangan koperasi dan UKM di Indonesia.

Ketua Komite ICCI (Indonesian Consortium For Cooperative Innovation) Firdaus Putra setelah pertemuan dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, Jumat (15/11) mengatakan, ICCI adalah lembaga yang sangat concern pada perkembangan perkoperasian di Indonesia.

“Kami silaturahmi dengan Pak Menteri untuk menyampaikan beberapa rekomendasi serta insight terkait dengan modernisasi koperasi secara umum,” katanya.

Bersama jajarannya, pihaknya menyampaikan beberapa hal di antaranya pertama koperasi-koperasi eksisting dinilai perlu terutama untuk yang sektor keuangan bergerak ke arah teknologi finansial.

“Ini agar koperasi tidak ketinggalan zaman dan bisa merespon kebutuhan anggota hari ini dengan cepat. Koperasi-koperasi harus sudah hadir di ponsel anggotanya masing-masing untuk layanan-layanannya entah itu yang paling sederhana cek saldo kemudian sudah transaksi keuangan,” katanya.

Baca Juga:  AEPI Minta Pemerintah Transparan Soal Pencopotan Dirut-Wadirut Pertamina

Ia juga menyampaikan kepada Teten Masduki bahwa milenial perlu dirangkul terutama para start up dan para jenius kreatif anak bangsa untuk terjun ke dalam gerakan koperasi.

“Caranya lewat start up coop, modelingnya sudah kami laksanakan dua tahun terakhir dan kemudian hari ini mulai terlihat polanya seperti misalnya salah satu tenant kami di Purwokerto kemudian ada di Lampung, Kudus, Bali, dan provinsi lain,” katanya.

Dengan cara begitu kata dia, milenial-milenial bisa masuk ke gerakan koperasi secara jangka panjang sekaligus juga meregenerasi koperasi sehingga wajahnya lebih “fresh” dan muda.

“Karena SDM koperasi hari ini mengalami sindrom penuaan rata-rata 60-70 persen ini sudah old yang membuat juga yang muda-muda antipati, dan menganggap koperasi sebagai gerakan yang jadul. Start up coop ini menjadi salah satu wadah yang menarik untuk diperkenalkan kepada mereka,” katanya.

Baca Juga:  Penurunan Pajak UMKM 0,5 Persen Disambut Gembira Pelaku Usaha

Pengalaman ICCI saat membuat camp di 6 provinsi terbilang cukup mendapatkan respon yang baik dari generasi milenial dimana slot 40 orang justru pendaftarnya membludak menjadi 200 orang.

Selain start up coop, ICCI juga menawarkan konsep koperasi platfom kepada Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Belum lama ini tepatnya pada 7-9 November 2019 digelar Konferensi Koperasi Platform Dunia di New York, Amerika Serikat. Di dunia ini pergerakan koperasi platform telah berjalan sekitar 4 tahun terakhir.

“Sudah ada yang running well, ada yang baru inkubasi kemudian kita ingin coba hadirkan di Indonesia koperasi platform. Koperasi ini anggotanya sudah multipihak jadi misalnya foundernya, para mitra yang terlibat lalu usernya. Contoh Gojek berarti dimiliki oleh founder, mitra driver, dan juga usernya. Itu adalah skema dari koperasi platform. Indonesia belum punya,” katanya.

Baca Juga:  Kawal Amanat Konstitusi, SP PLN Tolak Privatisasi BUMN Energi

Ia mengakan dua konsep yang ditawarkan seiring dengan lima program strategis Menteri Koperasi dan UKM dalam hal inovasi.

Menanggapi hal itu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap dua konsep yang ditawarkan sebagai salah satu strategi untuk melakukan rebranding koperasi di kalangan milenial.

Teten bahkan meminta kepada ICCI untuk menyusun rencana aksi yang lebih detil agar konsep tersebut bisa dijabarkan menjadi program dan kebijakan yang lebih taktis.