JAKARTA, Indotimes.co.id – Indonesia Creative Cities Network (ICCN) kembali menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-7 dengan tema “Terjalin Utuh Melaju Tangguh” yang dihadiri oleh jejaring dari 260 kabupaten/kota.
Rakornas ke-7 ICCN kali ini diselenggarakan secara hybrid di Smesco Indonesia dari 8-9 Oktober 2024. Dalam sambutannya, Ketua Umum ICCN, Fiki Satari, menyatakan Rakornas kali ini adalah momentum untuk mengkonsolidasi seluruh jejaring setelah dinamika politik yang terjadi. ICCN adalah jejaring lintas komunitas kreatif terbesar di dunia dengan jaringan yang tersebar di lebih dari 260 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
“Kita sudah melalui pilpres, pileg, dan saat ini sedang berlangsung pilkada, pasti ada yang pilihannya berbeda, maka dari itu tema kali ini dipilih agar kita semua kembali utuh, bersatu, dan yang paling penting kembali ke rumah kita semua yakni ICCN,” kata Fiki.
Fiki juga menyampaikan pentingnya peran komunitas dalam pengambilan kebijakan strategis bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Komunitas kreatif harus menjadi rekan diskusi bagi pemerintah, latar belakang anggota komunitas yang beragam akan memberikan sudut pandang yang kompleks dalam proses penyusunan kebijakan, hal ini penting untuk memastikan program-program yang dilahirkan menjadi tepat,” katanya.
Dalam Rakornas kali ini diadakan dua sesi diskusi panel. Sesi pertama membahas skenario ekonomi kreatif Indonesia di masa mendatang dengan panel Executive Committee ICCN Dwinita Larasati, Direktur Utama SMESCO Wientor Rah Mada, Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Prabu Revolusi, Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf Martini Mohamad Paham, dan Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves Odo Manuhutu.
Pada sesi kedua, hadir secara langsung artis Raffi Ahmad dan bergabung melalui daring Komisaris Utama Telkomsel sekaligus Ketua Dewan Pengarah ICCN, Wishnutama Kusubandio. Wishnutama menjelaskan bahwa saat ini banyak orang yang masih keliru dalam memahami ekonomi kreatif dan ekonomi digital.
“Ekonomi kreatif dan ekonomi digital adalah ekonomi baru, bukan ekonomi shifting yang dulunya belanja di pasar sekarang lewat online. Ekonomi digital dan kreatif seharusnya adalah ekonomi yang dulunya tidak ada sekarang ada, kalau ini yang didorong, maka akan memberikan dampak besar pada ekonomi secara keseluruhan,” kata Wishnutama.
Sementara itu, artis Raffi Ahmad menceritakan pengalaman dia dan istri yang sempat memutuskan untuk beralih profesi menjadi konten kreator di media sosial, oleh karena itu ia kemudian menekankan pentingnya memiliki kekayaan intelektual.
“Industri kreatif itu terus berubah, saya dulu sudah dibayar besar oleh stasiun televisi, tapi istri meyakinkan kalau kami harus mencoba membuat konten di media sosial. Kita buat sendiri model bisnisnya, awal-awal cuma dibayar sejuta dua juta oleh produk yang masuk, tapi langkah awal kita adalah membangun RANS sebagai IP yang kami besarkan terus sampai sekarang” kata Raffi
Pada sesi terakhir Rakornas, dibacakan beberapa rekomendasi dan aspirasi dari anggota jejaring ICCN di antaranya perlunya dilakukan penyelarasan peta jalan, rencana aksi, maupun program-program strategis ICCN dengan agenda pemerintah pusat terhadap sektor ekonomi kreatif.