Inovasi Produk UKM Dongkrak Daya Saing

JAKARTA, Indotimes.co.id – Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto menegaskan, inovasi dan daya saing adalah dua hal yang saling berkaitan.

“Inovasi akan membantu meningkatkan daya saing produk dan daya saing produk akan bisa terdongkrak apabila produk yang dihasilkan memiliki inovasi sesuai kebutuhan pasar,” kata Rulli saat menjadi Keynote Speech pada acara workshop dengan tema “Innovation without Limits” yang diselenggarakan Puspiptek dan US-Asean Business Council, di Aula Puspiptek, Tangerang, Kamis (3/10).

Di era Revolusi Industri 4.0 saat ini, lanjut Rulli, yang diwarnai perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, inovasi tidak hanya terkait bagaimana menghasilkan produk yang unik. “Tetapi juga inovasi dalam pemasaran agar kita bisa menjual produk tersebut dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen,” ujar Rulli.

Oleh karena itu, Rulli berharap para pelaku UKM harus juga bisa berinovasi dalam membangun jaringan usaha atau business network. “Di era ini justru kebutuhan untuk berkolaborasi dan bersinergi di antara para pelaku usaha semakin terlihat agar mereka bisa sama-sama survive dan berkembang. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang ada pada jatidiri Koperasi,” kata Rulli.

Baca Juga:  Panggung Cerita Nusantara Optimalkan Ekosistem Rantai Pasok UMKM Melalui RPB

Sehingga, kata Rulli, diharapkan ketika wirausaha ini dapat tumbuh, akan tumbuh juga koperasi yang berkualitas. “Pemerintah telah dan akan terus mendukung melalui berbagai program kebijakan untuk meningkatkan daya saing para pelaku koperasi dan UKM di Indonesia,” jelas Rulli.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Kementerian Ristek Dikti Prof Ainun Na’im mengatakan, di dunia ini selalu ada perkembangan hal-hal baru yang lebih baik dari pada sebelumnya. “Sekarang zamannya open science, perkembangan iptek harus bisa diakses, terutama pada temuan-temuan baru terkait pada iptek. “Seperti di Indonesia, bisa muncul banyak startup yang sukses, karena lingkungan di Indonesia memungkinkan, karena pemerintah memberikan kebebasan untuk warga negaranya memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin,” kata Prof Ainun.

Sementara Chief Country Representative Indonesia US-Asean Business Council Landry Subianto mengatakan, workshop kali ini akan menghadirkan anggota US-Asean Business Council, seperti Yola Effendi (Cisco Small Business Development Manager), Melissa Sutijadi (Manager Commercial Ecosystem Planning), dan Niko Atmadji (Facebook). “Mereka diharapkan akan membuka wawasan peserta, khususnya UKM di Indonesia agar dapat bersaing dan memanfaatkan teknologi dengan semaksimal mungkin,” ungkap Landry.

Baca Juga:  MotoGP Pertamina Grand Prix Of Indonesia 2023 Siap Digelar

Landry menambahkan, workshop UKM ini adalah bagian dari program pengembangan kapasitas UKM US-ABC. “Pada 2011, US-ABC membentuk program pelatihan untuk UKM Asean, sebagai tanggapan atas permintaan Menteri-Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) untuk mendukung UKM ASEAN dalam meningkatkan teknologi, serta basis konsumen dan pemasok global,” ujar Landry.