JAKARTA, Indotimes.co.id – Kementerian Perdagangan mempercepat implementasi revolusi industri 4.0 pada pasar lelang komoditas (PLK) dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek) PLK di Medan, pada 11─14 Februari 2020.
Kepala Badan Pengawas Perdagagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tjahya Widayanti mengatakan, kegiatan diselenggarakan sebagai manajemen pengetahuan mengenai sistem pasar lelang terpadu (SPLT).
”Bimtek pasar lelang merupakan ujung tombak implementasi SPLT. Melalui bimtek ini, seluruh peserta diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dalam memajukan kegiatan PLK di masing-masing daerah. Peserta yang sudah menguasai SPLT juga diharapkan melakukan diseminasi kepada operator lainnya sehingga kegiatan PLK mampu meningkatkan konstribusi kegiatan perdagangan berjangka komoditi pada perekonomian nasional,” kata Tjahya Widayanti dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (13/2).
Menurut Tjahya, PLK merupakan salah satu instrumen untuk menciptakan harga yang transparan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi pelaku usaha, penjual, dan pembeli. Berdirinya PLK bertujuan memperpendek mata rantai perdagangan, memberikan kepastian harga, membangun dan memperluas jaringan usaha, serta menjamin penyerahan komoditas sesuai kebutuhan.
”Strategi pengembangan PLK saat ini diarahkan pada revitalisasi pasar lelang yang mengedepankan kemandirian dan profesionalisme,” ujarnya.
Dengan adanya revitalisasi pasar lelang, kata dia, diharapkan akan dibentuk lembaga penyelenggara pasar lelang yang mampu melihat peluang bisnis dalam pengembangkan pasar lelang yang mendukung pemasaran komoditas di Indonesia. “Termasuk potensi PLK untuk mendukung ekspor komoditas pada produk yang disimpan di gudang sistem resi gudang (SRG) dan diperdagangkan melalui transaksi multilateral di bursa berjangka komoditi,” tutur Tjahya.