Kemenkop-Gojek Gelar Pelatihan Digital Marketing bagi UMKM

JAKARTA Indotimes.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM bekerjas dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa selaku pengelola Gojek melakukan pelatihan wirausaha. Kerja sama tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan pengembangan usaha dan pemasaran para pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pelatihan yang mengambil tema Pelatihan Digital Marketing Go-Nusantara tersebut dibuka oleh Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM Perkoperasian, Drs Talkah Badrus, MM, di gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Senin (8/7).

Selain Talkah Badrus, acara tersebut, juga dihadiri Kepala Bidang P2 Humas Kanwil DJP Jakarta Selatan II Rizaldi dan Senior Manager Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Gojek Presthysa Nagitha.

“Terima kasih terhadap Gojek yang telah bersedia kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Kerja sama ini dilakukan, karena kita rasakan bahwa pembinaan terhadap UMKM dalam kaitannya dengan pengembangan usaha, khususnya di bidang pemasaran, saat ini sangat diperlukan, terutama berkaitan dengan perkembangan informasi teknologi,” ujar Talkah, dalam sambutannya.

Baca Juga:  Waspada Investasi Trading ATG Illegal Masyarakat Harap Lebih Jeli

Menurut dia, para pelaku usaha, mau tidak mau harus mulai mengikuti perkembangan teknologi. Kerja sama seperti ini, katanya, sangat diperlukan, karena sebagian besar pelaku UMKM belum memiliki kemampuan atau pengetahuan di bidang teknologi, sehingga pengembangan usahanya dapat dikategorikan sulit berkembang atau jauh ketinggalan dengan UMKM yang lebih dahulu mengikuti perkembangan teknologi.

“Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM melakukan kerjasama dengan Gojek ini, tidak lain bertujuan untuk mendorong agar para pelaku UMKM melek terhadap teknologi. Maka tindak lanjut dari MoU sebelumnya, kita melakukan pelatihan-pelatihan, termasuk di dalamnya pelatihan terkait usaha menggunakan teknologi, dengan program ‘GO NUSANTARA’, yakni Gerakan Online Nusantara,” katanya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Kemenkop dan UKM, tahun 2018, 99 persen industri Indonesia ditopang oleh UMKM.

Dengan total 62 juta unit Gojek yang tersebar di berbagai wilayah di nusantara, UMKM menjadi solusi  dalammenciptakan banyak lapangan kerja, dimana UMKM merupakan basis terbesar di tanah air dalam upaya meningkatkan perekonomian nasional.

Baca Juga:  Puspayoga Koordinasi Percepatan Pembangunan Zona UKM KEK Mandalika

Kolaborasi antara Kemenkop dan UKM dengan Gojek ini, diharapkan dapat menjadi solusi dari tantangan-tantangan para pelaku UMKM melalui pelatihan dan edukasi bagi para pelaku UMKM agar mereka dapat mengakses pasar yang lebih luas melalui teknologi.

“Program ini diharapkan dapat menciptakan dampak sosial yang positif dalam skala besar bagi masyarakat Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Senior Manager Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Gojek, Presthysa Nagitha mengatakan, UMKM berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Namun
demikian, terdapat tantangan yang dihadapi oleh UMKM mulai dari keterbatasan pada akses pasar yang lebih luas, akses ke teknologi, serta akses pada peningkatan skill,” kata Presthysa.

Karena itu, dia menyatakan, Gojek sebagai perusahaan teknologi terdepan di Indonesia, berkomitmen untuk membantu para pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam meningkatkan skala bisnis dan memperluas pasarnya.

Baca Juga:  Bappenas Pastikan Blue Economy jadi Prioritas Kerja Sama Negara ASEAN

“Komitmen ini ditunjukkan melalui program Gojek Wirausaha #GerakanOnlineNusantara (Go-Nusantara), sebuah program pelatihan berbisnis yang diberikan oleh Gojek kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka,” ujarnya menambahkan.

Program ini, kata Presthysa, bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia bisa menjadi naik kelas dengan masuk ke dunia digital.

Presthysa mengatakan, tujuan dilakukannya kegiatan Go-Nusantara ini, antara lain, peserta dapat mengetahui bagaimana cara mengembangkan bisnis mereka melalui platform digital yang sudah tersedia.

“Peserta juga dapat memiliki akses pasar yang lebih luas dalam memasarkan produk
usahanya,” ujar Presthysa lebih lanjut.