BANDUNG, Indotimes.co.id – Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Agus Muharram menilai, potensi pengembangan ekonomi dengan memberdayakan perempuan akan memberikan dampak yang besar bagi perbaikan ekonomi secara menyeluruh.
“Peluang ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin dan kami siap mengembangkan kemampuan mereka,” kata Agus Muharram, pada Rapat Kerja Nasional 2017 Dharma Wanita Persatuan, di Bandung, Rabu (17/5/2017).
Pada kesempatan ini, dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenkop dan UKM dengan Dharma Wanita Persatuan tentang Pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di lingkungan Dharma Wanita Persatuan. Acara ini juga dihadiri Ketua Dharma Wanita Kemenkop dan UKM Bintang Puspayoga.
Selain itu, kegiatan yang dibuka Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ini juga diikuti Dewan Pembina DWP, utusan 34 DWP tingkat provinsi seluruh Indonesia.
Agus Muharram menambahkan, cara yang ditempuh Kemenkop dan UKM untuk pemberdayaan perempuan ini dengan memberikan pelatihan bagi kelompok perempuan agar tercipta akses usaha baru.
Dengan adanya akses usaha yang baru, kemampuan perempuan dalam berusaha akan semakin beragam dan menimbulkan gairah menciptakan inovasi baru dalam berproduksi.
“Bukan hanya itu, kita juga akan meningkatkan sumber daya manusia dan penciptaan infrastruktur. Jika ini sudah terbangun dengan baik, dengan sendirinya akan meningkatkan taraf hidup keluarga,” katanya.
Sesmenkop dan UKM mengakui, dalam pengembangan usaha sering terbentur masalah pendanaan atau permodalan. Menurutnya, hal itu akan bisa dipecahkan dengan pola pembiayaan yang ada.
“Kami bisa membantunya dengan KUR atau pembiayaan lain yang memang memungkinkan untuk itu,” katanya.
Agus Muharram mengungkapkan, saat ini terdapat lebih dari 4 juta aparatur sipil negara (ASN)
“Jumlah ini bisa bertambah hingga tiga kali lipat dan ini potensi yang besar untuk digarap. Kalau kita mau serius mengembangkan pengusaha perempuan, peluangnya masih sangat besar. Dan ini akan melahirkan peluang ekonomi baru yang sangat besar pula,” katanya
Ia menambahkan, jika pengusaha perempuan merasa kesulitan dalam memamerkan produk-produk mereka, Kemenkop dan UKM memiliki ruang pamer di SMESCO Tower.
“Kami memiliki agenda pameran di berbagai tingkatan dan jenis usaha yang dipamerkan. Jadi siapa pun bisa memanfaatkan kesempatan itu, termasuk pengusaha perempuan,” katanya.
Ia mencontohkan, bagi pengusaha yang ingin memperbaiki pasalah packing atau pengemasan produk mereka, bisa mengikuti pelatihan soal packing.
“Kami juga ada pelatihan soal pemasaran produk secara online. Bahkan kami juga memiliki pasar online yang bisa dimanfaatkan pengusaha kecil dan menengah,” katanya.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyambut baik adanya MoU antara Kemenkop dan UKM dengan Dharma Wanita Persatuan.
“Ini kesempatan yang baik bagi perempuan ASN atau dharma wanita untuk mengembangkan usaha mereka,” katanya.
Keuntungan dalam kerja sama ini, lanjut Ahmad Heryawan, perempuan diberikan semua fasilitas yang dibutuhkan dalam berusaha.
“Coba bayangkan, Kemenkop dan UKM memberikan pelatihan, pengembangan usaha, menyediakan ruang pamer hingga solusi masalah pendanaan. Kan enak,” katanya.
Ia berharap, ASN dan dharma wanita menyambut baik kerjasama ini demi peningkatan ekonomi keluarga.
Terkait peran dharma wanita dalam bembangunan, menurut Ahmad Heryawan, dharma wanita memiliki peran yang sangat penting. “Sehebat apa pun program kerja pembangunan di pusat dan daerah, pelaksananya adalah ASN. Dan di dalam ASN pasti ada dharma wanita,” katanya.
Di sini, lanjutnya, korup atau tidaknya suatu bangsa tergantung dari peran dharma wanita. Selama dharma wanita tidak menginginkan suaminya yang ASN untuk pulang dengan membawa uang haram, selama itu pula korupsi tidak akan terjadi.
Ketua Umum DWP Wien Ritola Tasmaya mengatakan, DWP sebagai organisasi kemasyarakatan yang membina istri ASN, akan tetap netral dan mandiri.
“Kita akan tetap mendampingi ASN dari tingkat pusat hingga kelurahan. Sehingga tercipta keluarga ASN yang baik dan bisa menjadi contoh di masyarakat,” katanya.
Selain itu, lanjut Wien, DWP turut berkiprah dalam pembangunan nasional melalui sebuah organisasi yang modern. DWP juga berperan menjadi menjadi pembina keluarga dan berperan secara umum.
Rencana strategis DWP yang sudah ditetapkan sesuai RPJM 2019 akan menjadi center of excellence.
Penasihat DWP Jabar Netty Prasetyani Heryawan mengungkapkan keprihatinannya karena hingga saat ini masih terjadi kekerasan terhadap perempuan.
Menurutnya, saat ini kehidupan perempuan masih identik dengan kekerasan. “Satu dari tiga perempuan masih mengalami kekerasan,” katanya.
Karena itu, dirinya mengapresiasi pernyataan Ketua Umum DWP Wien Ritola Tasmaya yang bertekad mengakhiri kekerasan terhadap perempuan, mengakhiri kegiatan perdagangan manusia khususnya perempuan dan mengakhiri ketidakadilan perekonomian.
“Langkah yang dilakukan DWP dengan Kemenkop dan UKM harus kita apresiasi. Ini bukti konkret, ini untuk menjawab satu dari tiga pernyataan yang ada,” katanya.