JAKARTA, Indotimes.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM mengalokasikan dana kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 10 miliar kepada Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas. Koperasi yang terletak di Jln Kesehatan No.04, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT itu telah ditetapkan sebagai penyalur KUR kedua setelah Kospin Jasa Pekalongan.
“KSP Kopdit Obor Mas ini adalah koperasi kedua yang dipercayakan pemerintah menjadi penyalur KUR dari 209 ribu koperasi yang ada. Ini mutiara kedua dari Maumere,” kata Deputi Bidang Pembiayaan, Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati di sela-sela penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pembiayaan di kantornya, Jakarta, Senin (20/11).
PKS Pembiayaan ini dilakukan antara Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati selaku Kuasa Pengguna Anggaran dengan Ketua KSP Kopdit Obor Mas Gabriel Tongge, sekaligus sebagai implementasi dari ditetapkan KSP Kopdit Obor Mas sebagai penyalur KUR melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga pada 31 Maret 2017.
Hadir mendampingi Yuana dalam acara itu , antara lain Asdep Simpan Pinjam Ahmad Husein, Asdep Permodalan Luhur Pradjarto, Asdep Asuransi Penjaminan dan Pasar Modal Willem H Pasaribu, Asdep Pembiayaan Syariah Munawarah, serta Asdep Penilaian Kesehatan Usaha Simpan Pinjam Asep Kamaruddin mewakili Deputi Bidang Pengawasan.
Sedangkan Gabriel Tongge didampingi Sekretaris KSP Kopdit Obor Mas Andreas M. Mbete, General Manager Leonardus Frediyanto, dan dua orang staf manajemen F. D. Nong Baga dan Yohana Serfiance.
Sebelumnya KSP Kopdit Obor Mas mengajukan rencana penyaluran dana KUR tahun 2017 kepada pemerintah sebesar Rp 100 miliar. Namun mengingat sudah menjelang tutup tahun, Kemenkop dan UKM hanya menyetujui Rp 10 miliar, dengan rincian Rp 5 miliar untuk sektor usaha mikro, dan Rp 5 miliar untuk usaha ritel.
“Kami punya mimpi kopdit-kopdit lain bisa menyusul jadi penyalur KUR, walaupun memang ada proses dan perjuangan yang panjang. Banyak banyak syaratnya, terutama infrastruktur terkoneksi dengan SIKP (Sistem Informasi Kredit Program) Kementerian Keuangan,” ujar Yuana.
Apabila koperasi menjadi penyalur KUR, maka dana KUR sepenuhnya disiapkan oleh koperasi. Pemerintah memberikan insentif berupa subsidi bunga.
Subsidi bunga yang disediakan pemerintah, yakni KUR mikro dengan plafon kredit sampai dengan Rp 25 juta, suku bunga 9 persen efektif pertahun. Subsidi bunga 9,5 persen (termasuk imbal jasa penjaminan).
Sementara untuk KUR ritel dengan plafon kredit di atas Rp 25 juta sampai dengan Rp 500 juta, suku bunga 9 persen efektif pertahun. Subsidi bunga 4,5 persen (termasuk imbal jasa penjaminan). Dengan ditandatanganinya PKS ini, KSP Kopdit Obor Mas telah dapat menyalurkan KUR sesuai dengan plafon yang ditetapkan.
Tim penilai dan evaluasi koperasi sebagai calon penyalur KUR terdiri dari Asdep Penilaian Kesehatan Usaha Simpan Pinjam, Sesdep Bidang Kelembagaan dan Asdep Simpan Pinjam, Kemenkop dan UKM berpendapat bahwa KSP Kopdit Obor Mas dapat dipertimbangkan untuk ditetapkan sebagai koperasi penyalur KUR.
Kinerja KSP Kopdit Obor Mas tahun 2016 dinilai baik. Rasio kecukupan modal sebesar 29,35 persen. Sedangkan non performing loan (NPL) sebesar 3,31 persen atau menurun dari 5,31 persen pada tahun 2015. Dalam hal teknologi dan informasi KSP Kopdit Obor Mas sudah melakukan transaksi secara online, sehingga transaksinya dapat diketahui setiap saat.
“Penilaian kesehatan sudah dilakukan oleh Dinaskop dan UMKM selaku pembina KSP Kopdit Obor Mas di wilayah NTT dengan predikat sehat,” kata Asdep Simpan Pinjam, pada Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Ahmad Husein.
Ketua KSP Kopdit Obor Mas, Gabriel Tongge mengungkapkan setelah penandatanganan PKS ini paling lambat bulan Desember pihaknya sudah bisa menyalurkan KUR kepada 74 ribu lebih anggotanya yang sebagian besar bergerak pada sektor usaha pertanian, peternakan, perikanan, konstruksi dan jasa.
“Kita akan salurkan kepada anggota saja, karena sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berhak mengajukan pinjaman adalah anggota,” ungkap Gabriel.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris KSP Kopdit Obor Mas Andreas M. Mbete menyampaikan rasa terima kasih kepada Kemenkop dan UKM yang telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk pertama kalinya menyalurkan KUR kepada anggotanya. Diharapkan dengan bantuan perkuatan modal KUR ini dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga anggota koperasi.
“Kami merasa sungguh sebagai suatu anugerah dari Tuhan bagi kami, karena apa yang kami cita-citakan untuk membantu anggota kami mereka boleh menikmati pinjaman dengan suku bunga yang rendah. Sekali lagi kita patut memuji dan patut bersyukur kepada Tuhan,” ujar Andreas.
Tahun 2018 KSP Kopdit Obor Mas akan mengajukan alokasi dana KUR kepada Kemenkop dan UKM sebagai kuasa pengguna anggaran sebesar Rp 150 miliar-Rp 200 miliar.
Untuk itu, pihak koperasi berharap perlu ada sosialisasi yang dilakukan Kemenkop dan UKM kepada pengurus KSP Kopdit Obor Mas agar penyaluran KUR dapat sesuai dengan ketentuan.
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga akan diundang ke Maumere, NTT untuk meresmikan penyaluran KUR Perdana oleh KSP Kopdit Obor Mas pada 6 Desember 2017. Bersamaan dengan itu, Puspayoga juga dijadwalkan akan meluncurkan ATM, penggunaan 6 mobil kas keliling untuk pelayanan, serta peresmian 1 kantor cabang baru di Maumere.