SEMARANG, Indotimes.co.id – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, pihaknya akan mendorong terciptanya kemitraan antara para pelaku usaha furnitur yang sudah ekspor dengan yang skala kecil.
“Selain itu, saya juga akan mendorong daya produksinya dan alat produksinya, sehingga produk furnitur kita bisa lebih bersaing dengan produk-produk luar,” kata Teten usai berdialog dengan para pelaku usaha furnitur sekaligus meninjau pabrik furnitur Philnesia Internasional di Semarang, Jumat (24/1).
Kunjungan tersebut dihadiri Direktur Sistem Manajemen Investasi (SMI) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Djoko Hendratto, Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Perwakilan Kementerian Perindustrian, dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati.
Teten menambahkan, saat ini pemerintah tengah getol mendorong ekspor untuk mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia. Dimana impor negeri ini masih lebih tinggi dari pada ekspor.
“Salah satu yang potensial untuk ekspor ini adalah produk-produk UMKM. Tadi saya mengunjungi sentra-sentra perkayuan karena memang furnitur itu permintaan dunia masih sangat tinggi dan kita baru 2 persen saja,” ujar Teten.
Terkait produksinya, Teten mengakui ada beberapa pelaku yang ingin dimitrakan dengan usaha kecil. “Nanti kita integrasikan dengan program pelatihan, baik yang di kementerian juga di Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota,” kata Teten.
Dia menambahkan, selama berkunjung di Semarang yang perlu dibereskan adalah supply chain-nya. “Rantai pasoknya, mulai dari kayu sampai pada para pengrajin untuk meningkatkan produksinya yang mana mereka tidak punya alat modern, tidak punya alat pengolahan kayu. Sehingga, produk UMKM standar produknya di bawah usaha besar,” katanya.