BUKITTINGGI, Indotimes.co.id – Niatan luhur membantu kesejahteraan para awak angkutan umum yang ada di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatra Barat, menjadi dasar berdirinya Koperasi Angkutan Jam Gadang (Kopajag) pada tahun 1980 silam.
Berbagai usaha dirintis oleh Kopajag dalam memajukan koperasi mereka. Hingga akhirnya mereka mendapatkan pinjaman dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) pada tahun 2013.
Sekretaris Kopajag, Sukidi mengatakan, koperasinya benar-benar terbantukan dengan adanya dukungan dana bergulir dari LPDB-KUMKM yang mereka terima lima tahun silam.
Pinjaman dana bergulir sebesar Rp 1,4 Miliar yang mereka terima dari LPDB-KUMKM menjadi modal untuk meningkatkan usaha Kopajag. Diantaranya mereka membeli 8 unit mobil untuk Angkutan Jasa Dalam Provinsi (AJDP).
“Allhamdulillah secara bertahap kami mampu meningkatkan koperasi kami. Sekaligus membantu anggota kami meningkatkan kesejahteraannya, terutama yang belum bekerja atau yang belum memiliki kendaraan sendiri,” ujar Sukidi di Bukittinggi, Kamis (11/10).
Di sisi lain, koperasi juga membantu anggota yang membutuhkan pendanaan untuk perbaikan kendaraan mereka, biaya peremajaan trayek maupun izin. Pria yang juga menjadi Sekretaris Dekopinda Kota Bukittinggi berterima kasih kepada LPDB-KUMKM yang sangat membantu mereka selama ini.
Sukidi juga mengungkapkan koperasi mereka sangat beruntung dengan pinjaman dari LPDB-KUMKM. Selain prosesnya mudah dan tidak berbelit-belit, bunga dari LPDB-KUMKM juga dirasa sangat ringan.
Dikatakannya mereka membutuhkan waktu hanya empat bulan, sejak mengajukan proposal ke LPDB-KUMKM, hingga dikabulkan.
“Benar-benar sangat membantu koperasi kami. Allhamdulillah semua kewajiban pinjaman kami ke LPDB-KUMKM juga berjalan lancar,” ujar Sukidi, yang mengatakan tinggal lima bulan lagi mereka segera menuntaskan kewajiban ke LPDB-KUMKM.
Sukidi menegaskan, kendati dalam beberapa tahun terakhir usaha jasa angkutan umum Kopajag terkendala dengan adanya serbuan jasa angkutan online atau daring di Kota Bukittinggi namun komitmen mereka memenuhi kewajiban kepada LPDB-KUMKM tetap terjaga dengan baik.
Menyinggung peluang mereka untuk mendapatkan kembali penyaluran dana bergulir dari LPDB-KUMKM untuk kedua kalinya, Sukidi mengaku tertarik mendapatkan hal itu, terutama dalam mengembangkan usaha mereka.
“Keinginan kita untuk kembali mendapatkan dana bergulir kedua kalinya masih ada. Terutama keinginan kami membuka Angkutan Jasa Antar Provinsi (AJAP),” ungkap Sukidi.
Namun untuk saat ini konsentrasi mereka terfokus untuk dapat menuntaskan kewajiban hingga Desember mendatang.
“Hal ini tentunya tidaklah mudah, apalagi menyangkut uang negara. Kami tidak ingin menyulitkan kami sendiri maupun LPDB. Sudah pasti kami harus memenuhi persyaratan yang ada. Salah satunya koperasi kami harus dalam kategori koperasi yang sehat,” ujar Syarwan.
Syarwan juga mengakui banyak koperasi atau lembaga lain yang ingin mendapatkan pinjaman dari LPDB-KUMKM seperti mereka.
Ditambahkannya sepanjang mereka (koperasi atau lembaga lainnya) memenuhi persyaratan yang ditentukan, tentunya tidak sulit bagi mereka yang mendapatkan pinjaman seperti Kopajag dari LPDB-KUMKM.
Ketua Dekopinda Kota Bukittinggi ini berharap LPDB-KUMKM terus memberikan bantuan kepada koperasi-koperasi seperti mereka, karena jelas sangat membantu dalam meningkatkan koperasi yang ada, baik dari segi usaha maupun kesejahteraan anggotanya.
Selain itu, kedepannya LPDB-KUMKM juga diharapkan dapat memberikan arahan dan bimbingan bagi koperasi atau lembaga lainnya dalam memanfaatkan dana bergulir dengan baik.