BADUNG, Indotimes.co.id – Jika melihat jumlah UKM di Indonesia mencapai 62,9 juta unit dan koperasi 152.000 unit merupakan potensi penggerak perekonomian bangsa. Karena itu, tak bisa dipungkiri, koperasi dan UKM merupakan cara untuk mengatasi kesenjangan kesejahteraan masyarakat.
“Jumlah UKM dan koperasi di tanah air sangat besar. Kementerian juga sudah melakukan reformasi total koperasi, kita sudah bersih-bersih terhadap koperasi yang tidak aktif dan ke depan mengutamakan kualitas,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring, dalam acara Gebyar UKM Indonesia, UKM Jaman Now yang diselenggarakan Markplus Inc., di Badung, Bali, Kamis (2/8).
Meliadi mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai lebih dari lima persen, namun faktanya masih terjadi ketimpangan di masyarakat. Mengatasi kesenjangan itulah dilakukan lewat koperasi dan UKM.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa mengakui potensi ekonomi koperasi dan UKM yang sangat besar bagi daerahnya. Ia mengatakan, koperasi dan UKM sangat penting dan kuat peranannya untuk mengatasi kesenjangan dan menggerakkan ekonomi.
“Dari sisi pertumbuhan ekonomi Badung, terjadi kenaikan dari 5,6 persen menjadi 6,79 persen. Pertumbuhan ini bukan hanya didorong pariwisata tapi juga koperasi dan UKM. Juga terjadi penurunan gini ratio di Kabupaten Badung, yang kini menjadi 0,2 dari sebelumnya 0,3. Ini angka yang sangat rendah,” kata Ketut Suiasa.
Ketut mengatakan Pemkab Bandung melakukan berbagai program untuk pengembangan koperasi dan UKM. Salah satu yang dilakukan menggelar pendidikan dan pelatihan untuk sertifikasi kompetensi bagi sumber daya manusia dalam bidang perkoperasian dan UKM.
“Setidaknya sudah ada 8000 orang yang mendapat sertifikasi,” katanya.
Dengan sertifikasi ini diharapkan akan menghasilkan SDM koperasi dan UKM yang unggul dan dapat bersaing secara global.
Dalam reformasi total koperasi, Badung juga serius melakukan pembenahan data. Jumlah koperasi di Badung saat ini ada 525 unit, dari sebelumnya 600 unit. Sebagian koperasi dibubarkan karena terbukti tidak aktif lagi.
Ketut Suiasa mengatakan, Pemkab Badung juga tengah merencanakan untuk mendirikan unit pembiayaan dana bergulir untuk membantu permodalan koperasi dan UKM dengan bunga ringan.
Founder & CEO Markplus Inc. Hermawan Kartajaya mengapresiasi upaya – upaya yang diselenggarakan Pemkab Badung untuk memajukan koperasi dan UKM. Dia menegaskan, UKM dan pariwisata memang dua sektor yang saling mendukung yang dapat menggerakkan ekonomi.
“Turis senang membeli produk-produk otentik, karena itu produk UKM harus benar-benar berkualitas dan bagus,” tegasnya.