BANDUNG, Indotimes.co.id – Koperasi Zaman Now dituntut mampu menjadi wadah inspirasi kreatifitas bagi anggotanya dan dalam operasionalnya bisa menerapkan digital cooperative.
“Hal itu sesuai dengan karakteristik millenial dimana cirinya antara lain cepat dan tepat dalam mengambil keputusan, tak terbatas ruang dan waktu, dan suka hubungan sosial,” kata Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM Rully Indrawan dalam ‘Economic Outlook 2019 bertema Digital Financial Ekonomi Kreatif’ yang digelar HIPMI Jabar di Bandung, Jum’at (25/1).
Rully mengatakan zaman now ditandai dengan lingkungan strategis bisnis dan kehidupan yang berubah secara fundamental (disruption) karena ditemukannya berbagai pengetahuan dan teknologi baru.
Keberadaan koperasi secara makro merupakan bentuk strategi kebudayaan, sedang dari sisi mikro menjadi upaya kolektif dalam memperkuat daya saing UMKM. Dikaitkan dengan zaman sekarang, maka karaktetistik koperasi zaman Now ada dua yaitu wadah inspirasi kreatifitas dan digital cooperative
“Artinya koperasi harus mampu memberikan ruang bagi anak muda yang ingin berekpresi, menunjukan kreativitas, produktifitas dan jiwa kewirausahaan dalam kerangka kebersamaan dan ekonomi berbagi,” jelasnya.
Selain itu, juga harus dapat memanfaatkan teknologi digital dalam pengelolaan bisnisnya dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan kepada anggota.
Hal ini sesuai dengan prinsip koperasi yang menempatkan manusia sebagai modal sosial yang potensial untuk dikembangkan menjadi kekuatan kolektif, efisien dan produktif dalam rangka mencapai kesejahteraan bersama.
Lebih lanjut Rully menjelaskan, ada setidaknya tiga kelompok potensial zaman now yang bisa didorong untuk membentuk koperasi yaitu youth, women dan netizen.
“Melakukan rebranding koperasi bagi youth/generasi millenial misalnya, koperasi diposisikan sebagai wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan sehingga dapat menjadi co working place bagi generasi muda millenial dimana terjadi sharing economy antara anggotanya secara langsung,” jelas Rully
Untuk Women, koperasi bisa menciptakan efisiensi kolektif diantara anggota sehingga kebutuhan yang sama diantara wanita dapat dipenuhi dengan lebih murah cepat dan berkualitas. Contohnya kopwan adalah member-based association.
Ketiga, rebranding terhadap netizen, dimana koperasi memiliki potensi menjadi crowd business, sehingga adaptasi teknologi informasi dapat menjadi efektif untuk menjangkau captive market dimana market disini adalah anggota yang menjadi pelanggan sekaligus pemilik.