PURWOKERTO, Indotimes.co.id – Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO) diharapkan menjadi pelopor bagi generasi milenial untuk berkoperasi sekaligus mewujudkan upaya rebranding koperasi yang digalakkan pemerintah.
Asisten Deputi Urusan Keanggotaan Kementerian Koperasi dan UKM Untung Tri Basuki dalam acara Pelantikan dan Rapat Kerja Nasional KOPINDO periode 2017-2020 yang digelar di Pendopo Kantor Bupati Banyumas di Purwokerto mengatakan, KOPINDO dituntut untuk berperan serta dalam upaya reformasi dan rebranding koperasi sebagai wadah generasi milenial dalam koperasi.
“Untuk itu KOPINDO harus berkonsolidasi dengan koperasi-koperasi yang menampung generasi muda lain seperti Koperasi Mahasiswa, Koperasi Pramuka, Koperasi Siswa, dan lain-lain,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (20/10).
Secara organisasi, menurut Untung, KOPINDO yang memiliki jaringan luas seluruh Indonesia itu harus mulai memperkuat sisi organisasinya secara internal sekaligus memperkuat hubungan eksternal serta usaha primer dan sekundernya.
Telusur bisnis, kata dia, harus saling mendukung dan saling bersinergi terutama ke jaringan pengusaha-pengusaha di setiap daerah.
“Selain itu yang terkait dengan bisnis anggota juga harus disusun secara lebih konkret dan spesifik,” katanya.
Ia menegaskan, untuk membuat generasi milenial tertarik pada koperasi, KOPINDO memang memiliki pekerjaan rumah yang berat khususnya untuk membenahi internal organisasi, konsolidasi, menentukan dukungan bisnis baik secara vertikal maupun horisontal, serta membuat format bisnis yang konkret dan jelas.
Untung mencontohkan sampai saat ini belum banyak koperasi mengembangkan bisnis waralaba padahal potensi untuk menjadi bisnis yang menggurita layak dilakukan dengan menggunakan sistem tersebut.
“Misal sekarang tren bisnis franchise, kenapa koperasi jarang menjadi franchisor lebih banyak koperasi menjadi franchisee,” katanya.
Ia mencontohkan koperasi bisa mengangkat produk spesifik lokal yang ada di setiap daerah dengan kemasan yang representatif, misalnya mendoan banyumas atau sroto sokaraja yang bisa dikemas dan dibisniskan secara waralaba.
Di samping itu, Untung juga fokus pada struktur permodalan KOPINDO yang selayaknya semakin besar seiring waktu dari hasil simpanan wajib dan simpanan pokok anggotanya.
Oleh karena itu, KOPINDO diharapkan mampu berinovasi dalam menciptakan modal-modal keuangannya termasuk memanajemen utang, mengembangkan modal dari utang, obligasi koperasi, hingga modal penyertaan koperasi yang belum banyak digarap.
“Anak-anak muda inilah yang bisa mengubah dunia dengan kreasi dan inovasi mereka. Mereka jugalah yang akan menjadi penerus koperasi Indonesia,” katanya.
Pada kesempatan itu dilakukan pelantikan jajaran pengurus KOPINDO periode 2017-2020 yang juga dihadiri Wakil Bupati Banyumas Budi Setiawan, Ketua Harian Dewan Koperasi Indonesia Agung Sujatmoko, dan Ketua Dekopinda Banyumas Arsad Dalimunte.
Ketua Umum KOPINDO Pendi Yusup M. Efendi mengatakan, KOPINDO sebagai Koperasi Sekunder satu-satunya yang terbesar dan tertua di Indonesia dan berbasis pemuda siap untuk berkontribusi dalam memberikan sumbangsihnya demi kemajuan perkoperasian di Indonesia.
“Pelantikan dan rapat kerja nasional periode 2017-2020 ini merupakan momentum awal KOPINDO dalam menyusun langkah strategis tiga tahun ke depan untuk memberikan karya dan kerja nyata kepada bangsa ini khususnya bagi gerakan koperasi di Indonesia,” katanya.
Pihaknya berencana mengembangkan langkah strategis yakni bersinergi dengan semua stakeholder baik akademisi, entitas bisnis, komunitas, hingga pemerintah untuk mengembangkan kerja sama, menyusun portofolio, dan menjalin kerja sama di tingkat nasional maupun internasional.
“Secara aspek usaha KOPINDO memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan dan bisa terintegrasi dengan primer anggotanya,” kata Pendi.
Ia mencontohkan sebagai koperasi yang beranggotakan koperasi-koperasi primer pemuda di seluruh Indonesia, KOPINDO memiliki kuantitas anggota generasi muda yang besar dan melek teknologi.