JAKARTA, Indotimes.co.id – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Guna Prima Dana asal Badung, Bali dapat dipastikan bakal menjadi koperasi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) setelah Kospin Jasa (Pekalongan) dan Kopdit Obor Mas (Maumere, NTT).
Sinyal menggembirakan tersebut dilontarkan dengan tegas oleh Manajer KSP Guna Prima Dana I Wayan Suyatna kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/10).
“Kita sudah menjalankan proses cukup panjang dan ketat. Saat ini, permohonan kami sudah berada di tangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam tahap mensinkronkan IT KSP Guna Prima Dana dengan SIKP (Sistem Informasi Kredit Program, red.) di OJK,” ungkap Suyatna.
Oleh karena itu, lanjut Suyatna, pihaknya kini tengah menyesuaikan system IT yang dimiliki KSP Guna Prima Dana agar sesuai dengan format dari OJK. “Saya berharap, akhir tahun ini, KSP Guna Prima Dana sebagai koperasi penyalur bisa segera dilaunching. Karena, saya yakin bahwa bisa diserap oleh seluruh anggota koperasi,” kata Suyatna.
Menurut dia, sebagai tahap awal KSP Guna Prima Dana akan menyalurkan KUR sebesar Rp10 miliar.
Saat ini, KSP Guna Prima Dana yang lahir pada 27 September 2001 sudah memiliki anggota sebanyak 428 ribu dengan total aset sebesar Rp116 miliar.
“Mayoritas anggota KSP Guna Prima Dana merupakan pelaku usaha mikro dan kecil di sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Badung. Diantaranya, bergerak di sektor usaha homestay, kerajinan, laundry, rent car, dan sebagainya,” ujar Suyatna.
Selama ini, Suyatna mengakui, pihaknya menyalurkan kredit kepada anggota dengan menetapkan bunga sebesar 18 persen per tahun. Artinya, bila dengan skema KUR, maka KSP Guna Prima Dana bisa memberikan bunga kredit lebih murah, yaitu 7 persen per tahun.
“Kita sudah koordinasi dengan kementerian terkait yaitu Kemenkop dan UKM dan Kementerian Keuangan, termasuk perusahaan penjaminan. Kita tunggu hasil prosesnya yang kini sudah ada di OJK,” kata Suyatna.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung Ketut Karpiyana mengatakan bahwa KSP Guna Prima Dana merupakan salah satu koperasi berkualitas yang beroperasi di wilayah Badung, Bali.
“Kami sangat mendukung eksistensi KSP Guna Prima Dana, terlebih lagi dalam proses pengajuan sebagai koperasi penyalur KUR. Terus terang, dengan masuknya KSP Guna Prima Dana sebagai penyalur KUR bisa menambah motivasi koperasi lain untuk melakukan hal yang sama. Bila selama ini ada pandangan bahwa hanya koperasi-koperasi yang besar saja yang bisa menjadi penyalur KUR. KSP Guna Prima Dana membuktikan bahwa koperasi kecil pun bisa menjadi penyalur KUR,” ujar Karpiyana.
Dalam kesempatan yang sama, Asdep Simpan Pinjam Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Husein menjabarkan, koperasi yang ingin menjadi penyalur KUR harus mengajukan diri ke Kemenkop dan UKM. Selanjutnya, akan dievaluasi kelayakan dan kinerja usahanya oleh tim dari Kemenkop dan UKM.
“Setelah lolos evaluasi, lalu kita tetapkan sebagai calon penyalur KUR. Dengan ketetapan tersebut, koperasi yang bersangkutan harus melapor ke OJK. Dimana sistem IT koperasi harus sinkron dengan format IT atau SIKP yang ada di OJK,” papar Husein.
Setelah lolos di OJK, kata Husein, maka akan dilakukan tahap terakhir, yaitu MoU dengan Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM terkait dengan program subsidi bunga KUR.
“Kemenkop dan UKM harus memastikan bahwa koperasi sebagai penyalur KUR merupakan koperasi yang sehat dan berkualitas. Sebelumnya, kita sudah harus menelisik rasio-rasio usaha koperasi tersebut. Baik dari sisi Loan Deposit Ratio (LDR), rasio permodalan, Non Performing Loan (NPL), dan sebagainya,” kata Husein.