SURABAYA, Indotimes.co.id – Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) mendorong gerakan rebranding koperasi mahasiswa (kopma) agar bisa menjadi entitas usaha yang mampu menciptakan model bisnis aplikatif sehingga mendatangkan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.
Direktur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo dalam acara Rebranding Koperasi Mahasiswa (Kopma) bertema Transformasi Koperasi Mahasiswa Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Surabaya, Rabu (4/3) mengatakan, pihaknya memberikan perhatian bahkan anggaran yang dialokasikan khusus kepada kopma.
Untuk itu, pihaknya menginisiasi acara Rebranding Koperasi Mahasiswa yang digelar di tiga kota meliputi Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta yang masing-masing mengundang 50 ketua kopma dari berbagai perguruan tinggi di Tanah Air.
“Hal ini penting agar lebih banyak generasi milenial mau berkoperasi, berani mengusulkan regulasi, berani mengeluarkan ide kreatif, memiliki motivasi, dan berani menjalankan tantangan yang diberikan oleh kami selaku fasilitator,” kata Braman.
Braman juga menegaskan perlunya rebranding kopma karena perannya selama ini sebagai wadah kelompok muda potensial, akselerator usaha rintisan, instrumen digitalisasi usaha, inkubator bisnis, dan promotor produk UMKM.
Braman menyarankan agar kopma dalam mengembangkan usahanya menggunakan mengembangkan apa yang sudah ada, dan menciptakan apa yang belum ada.
“Jika tidak ada inovasi, maka bisnis yang ada saat ini sudah tentu akan mengalami fase sunset, yang merugikan Kopma itu sendiri. Sedangkan dalam pertemuan ini nantinya para mahasiswa akan diajarkan bagaimana mengembangkan model bisnis yang baru dengan berbagai pola pikir milenial yang baru dan berkelanjutan,” katanya.
Untuk itu, proses transformasi kopma menurut Braman meliputi fase transformasi, akselerator, dan proses branding hingga kemudian kopma bisa menjadi inkubator yang menumbuhkan enterpreneur dan menciptakan lapangan kerja secara mandiri dan kekinian.
”Kita akan menggandeng seluruh ekosistem yang berkaitan dengan penumbuhan kopma. Diantaranya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian agama, Perguruan Tinggi, Asosiasi dan mitra yang akan bekerja sama langsung untuk menumbuhkan entrepreneurship,” katanya.
Kegiatan tersebut, kata Braman, merupakan rangkaian dimana nantinya ketua kopma yang ada dalam forum ini, akan diberikan tantangan atau untuk menciptakan enterpreneur di dalam kopma yang nanti pada Oktober 2020 akan memaparkan masing-masing kepada Bapak Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
“Jadi persiapkan membawa nama baik almamater kalian, karena yang terbaik akan menjadi pemenang dalam tantangan kegiatan ini,” katanya.
Braman menegaskan, lebih lanjut bahwa kopma sudah saatnya diredefinisi ulang dalam ”value proposition” yang semula melayani kebutuhan anggota seperti, toko, foto copy, dan kantin menjadi menciptakan lapangan pekerjaan dan kekayaan dengan Startup cooperative, worker cooperative, platform cooperative, dan sebagainya.
Kopma ke depan akan berfungsi sebagai platform bagi anggota yang mencetak startup coop, worker coop, platform coop atau model lainnya.
Koperasi mahasiswa model lama, yaitu pengelolaan bisnis dikerjakan secara mandiri, orientasi business entity, eksklusif hanya untuk anggota, manajerial oriented, dan melayani kebutuhan mahasiswa. “Koperasi Mahasiswa model baru, yaitu inkubasi bisnis, dikerjakan secara kolaboratif, orientasi business platform, inklusif untuk semua mahasiswa yang tertarik, enterpreneur oriented, dan menumbuhkan enterpreneur mahasiswa,” ujarnya.
Pelatihan
Acara yang digelar di sebuah hotel di Jalan Darmo Surabaya itu berlangsung hangat dan bergaya milenial ketika para peserta disediakan tempat duduk “bean bag” berwarna-warni khas anak muda.
Acara juga berlangsung sangat informal dan asyik dan dibawakan oleh dua anak muda dengan cara yang gaul. Hadir Deputi Bidang SDM Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mewakili Menteri Koperasi dan UKM dan Kepala Dinas Koperasi Jawa Timur Mas Purnomo Hadi.
Deputi Bidang SDM Kementerian Koperasin dan UKM Arif Rahman Hakim mengatakan, saat ini Kementerian Koperasi dan UKM sedang melakukan Rebranding Koperasi dimana fokus pada Modernisasi Koperasi ada 4 yaitu Koperasi Mahasiswa, Koperasi Pesantren, Koperasi Perempuan, dan Koperasi Pemuda.
“Kami harapkan dengan adanya Rebranding Koperasi pada khususnya Kopma dapat membuat anak muda/mahasiswa berminat untuk berkoperasi dan juga mendorong koperasi di lingkungan universitas dapat lebih besar dan berkembang,” kata Arif.
Hal itu karena banyak sekali yang bisa dikembangkan dari koperasi mahasiswa dan kami juga sedang menyiapkan pola/model kemitraan bagi koperasi mahasiswa agar dapat bertumbuh lebih baik.
Arif menambahkan, dengan adanya penajaman program Rebranding Koperasi ini diharapkan mampu memproyeksikan struktur koperasi dan UMKM Indonesia kedepannya yaitu adanya modernisasi koperasi.
“Modernisasi ini dilakukan melalui pengembangan model-model bisnis baru yang lebih inovatif untuk digitalisasi koperasi dan lebih berfokus pada penguatan koperasi sektor riil,” katanya.