JAKARTA, Indotimes.co.id – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menetapkan kebijakan penyaluran dana bergulir pada tahun 2020.
Pada tahun ini penyaluran dana bergulir akan lebih diprioritaskan kepada koperasi agar sejalan dengan upaya mendorong modernisasi koperasi.
LPDB-KUMKM menargetkan penyaluran pinjaman/pembiayaan dana bergulir tahun 2020 sebesar Rp 1,85 triliun (70 persen untuk sektor produktif, dan 30 persen sektor simpan pinjam). Target tersebut tumbuh sekitar 8,8 persen dari pencapaian dana bergulir di tahun 2019 yaitu sebesar Rp 1,72 triliun.
“UKM sudah banyak dilayani seperti dari PNM, maupun KUR. Jadi kita fokus di tahun ini kepada koperasi,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo usai menandatangani akad pinjaman dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Benteng Mikro Indonesia (KSPPS BMI) di Gedung LPDB Jakarta, Kamis (16/1).
“Karena koperasi selain kesulitan mendapatkan akses permodalan ke pemerintah dan perbankan sehingga kami dari LPDB mengedepankan unsur pembinaan, bagaimana tata kelola dari koperasi itu bisa dibenahi,” tambahnya.
Fokus penyaluran dana bergulir kepada koperasi ini merupakan misi utama Braman Setyo untuk mewujudkan koperasi yang produktif, memiliki daya saing, mandiri dan modern yang juga searah dengan kebijakan Menteri Koperasi Teten Masduki agar LPDB fokus dalam membangun koperasi masa depan.
Sebagai upaya mewujudkan tujuan tersebut, LPDB terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak seperti, Dinas Koperasi dan Kementerian Koperasi dan UKM, Lembaga pemerintah lain seperti BLU, OJK, BPS, berbagai Kementerian/Lembaga, BUMN, Lembaga-lembaga perantara (LKB/LKBB), dan juga Lembaga penjamin.
“Sekarang saya anggap sebagai masa transisi karena sebelumnya kami menyalurkan dana bergulir ke sektor UKM, maupun LKBB. Saya harap ini transisi sehingga Rp 1,85 triliun bisa tercukupi di tahun ini,” ujar Braman.
KSPPS BMI ini merupakan koperasi pertama yang mendapatkan dana bergulir di tahun 2020. Koperasi ini mendapatkan pinjaman/pembiayaan dari LPDB sebesar Rp30 Miliar. Penandatanganan akad pinjaman dilakukan Braman Setyo dihadiri pengurus KSPPS BMI.
“Harapannya, koperasi ini mampu menyalurkan pinjaman ke anggota dengan baik dan anggota dapat memaksimalkan dana tersebut untuk peningkatan usahanya,” ujar Braman.