SEMARANG, Indotimes.co.id – Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Braman Setyo mengungkapkan optimis penyaluran LPDB-KUMKM tahun ini akan terserap dengan adanya sinergi bersama Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM.
“LPDB merupakan lembaga penyalur dana bergulir yang mendapatkan anggaran dari pemerintah tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun” pungkasnya usai Kegiatan Sinergitas Layanan Informasi LDPB-KUMKM dengan PLUT KUMKM di Semarang, Rabu (3/10).
Braman mengaku optimis LBDB-KUMKM akan digunakan sebagai instrumen andalan untuk koperasi dan UMKM ketika membutuhkan dana guna pengembangan usaha, dengan bunga yang masih relatif rendah.
Untuk meningkatkan penyerapan pinjaman/pembiayaan, LPDB-KUMKM melakukan sinergi dengan PLUT-KUMKM yang menyediakan tenaga pendamping dengan memanfaatkan layanan konsultasi dan pendamping untuk dapat meningkatkan akses terhadap pembaiayan, pemasaran, IT dan jaringan usaha.
“Pertama dengan 13 pusat layanan usaha terpadu di seluruh Indonesia ada di Jawa dan Kalimantan Barat dan targetnya akan ada 56 PLUT”, tuturnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Pendampingan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Eviyanti Nasution mengatakan, PLUT-KUMKM telah menyiapkan konsultan-konsultan terbaik dalam rangka penyerapan dana bergulir.
Dirinya mengatakan di tiap-tiap PLUT-KUMKM akan ada tujuh konsultan di tingkat provinsi dan lima konsultan di setiap kabupaten atau kota.
“Konsultan-konsultan tersebut sebagian besar telah melalui uji kompetensi sehingga kinerjanya diharapkan benar-benar optimal,” ungkap Eviyanti.
PLUT-KUMKM yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koperasi dan UKM, sambungnya, akan bekerja untuk memberikan pendampingan kepada pelaku koperasi dan UMKM guna mendapatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM. Maka dari itu, PLUT-KUMKM telah menyediakan para konsultan sebagai pendamping para pendamping calon mitra LPDB-KUMKM.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jamkrida Jawa Tengah Adi Nugroho mengatakan, saat ini Jamkrida dangan LPDB-KUMKM sedang memproses tiga calon mitra yang akan mendapatkan pembiayaan dari LPDB-KUMKM. Mereka adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan koperasi.
Adi menjelaskan, Jamkrida Jawa Tengah menerapkan Pola 1 Penjaminan, dimana user akan diproses terlebih dahulu sebelum diajukan pada LPDB-KUMKM. Adapun nilai penjaminan dari tiga calon mitra baru ini senilai Rp30 miliar.
“Untuk penjaminan tahun ini, kita berharap bisa tersalurkan di wilayah Jawa Tengah sebesar Rp150 miliar,” tutur Adi.
Kedepan ia berharap melalui kerja sama Jamkrida Jawa Tengah dengan LPDB-KUMKM maka serapan untuk akses pinjaman/pembiayaan dana bergulir di Jawa Tengah bisa lebih cepat terserap.