JAKARTA, Indotimes.co.id – Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin mengatakan, keberadaan koperasi dan UMKM diharapkan bisa menjadi kekuatan baru bagi perekonomian nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Pasalnya, kontribusi UMKM bagi Produk Domestik Bruto atau PDB mencapai 60,34 persen dengan daya serap tenaga kerja di sektor ini juga sangat besar. “Kita tentu berharap, kontribusi UMKM tersebut semakin besar di tahun-tahun yang akan datang,” katanya dalam acara Indonesia Internasional Halal Expo 2018 di Jakarta, Selasa (6/11).

Terkait dengan hal itu, Majelis Ulama Indonesia sejak beberapa tahun terakhir telah merumuskan dan mengimplementasikan konsep yang mengedepankan sistem perekonomian yang adil, merata, dan mandiri berbasis pada koperasi dan UMKM.

Konsep tersebut kata Ma’ruf, dimaksudkan untuk mempercepat redistribusi dan optimalisasi sumber daya alam secara arif serta berkelanjutan, sekaligus memperkuat sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi berbasis keunggulan teknologi, inovasi, dan kewirausahaan. Seperti dikatakan MUI mengusung arus ekonomi baru Indonesia.

Baca Juga:  Dekranas-Kemenkop Dorong Pengembangan UMKM di Kaltara

“Kenapa arus baru, karena arus yang dibangun konglomerat yang dimaksudkan terbentuknya konglomerat nantinya netes ke bawah tapi ternyata tidak netes-netes. Karena menggunakan teori trickle down effect, maka MUI mengusung arus ekonomi baru dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat, ekonomi masyarakat,” katanya.

Hal itu bukan untuk melemahkan ekonomi kuat tapi untuk menguatkan ekonomi lemah. “Bukan untuk membenturkan antara ekonomi kuat dan lemah melainkan untuk berkolaborasi, bermitra satu sama lain. Sehingga ekonomi lemah umat menjadi kuat,” katanya.

Di samping itu Ma’ruf menegaskan juga ingin terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memiliki kompetensi melalui penyesuaian pendidikan yang sesuai profesi atau pendidikan vokasi.

Berkat pemberdayaan itu juga, ia menambahkan, untuk menghilangkan disparitas-disparitas antara yang lemah dan yang kuat melalui penguatan.

“Pemberian kompetensi itu kita harapkan kita dapat mengubah seumber daya manusia, human resource menjadi human capital yaitu modal manusia,” katanya.

Baca Juga:  Myshipgo Kembali Gelar IMC Discussion Series, “Meneropong Ekonomi dan Bisnis Sektor Maritim dan Logistik 2021”