JAKARTA, Indotimes.co.id – Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mempromosikan kemampuan Malaysia dalam industri konstruksi dan bahan bangunan, Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE) akan menyelenggarakan Megabuild di Indonesia 2022 dengan peserta 15 perusahaan Malaysia.

Pameran akan diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) dari 16 — 19 Juni 2022. Inisiatif ini adalah waktu yang tepat karena adanya peningkatan permintaan untuk jasa konstruksi dan bahan bangunan di Indonesia didorong oleh proyek perumahan dan investasi infrastruktur, di kota-kota di seluruh Indonesia.

Tujuan utama dari keikutsertaan ini adalah untuk mempromosikan produk dan layanan Malaysia, menjajaki peluang bisnis serta berkolaborasi dengan mitra strategis Indonesia yang potensial dalam proyek terkait konstruksi.

Diantara produk dan layanan yang akan dipromosikan di Megabuild 2022 antara lain arsitektur, teknik, manajemen proyek & jasa konstruksi, penerangan penerbangan, pelapis kaca dan tangki air.

Baca Juga:  Kemenkop Data UMKM Terdampak Banjir

Selain itu, produk ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti tenaga surya dan solusi pengisi daya EV juga akan dipamerkan di Paviliun Malaysia.

“Even ini digelar untuk berkolaborasi, dan saat ini ada 5 perusahaan yang bergerak di bidang plastik , kebanyakan produk-produk ini tidak ada di Indonesia, sehingga kami perlu mengembangkan di sini,” ujar Har Man Ahmad, Trade Comissioner of Matrade Jakarta, Kamis (16/6).

“Kebanyakan produk-produk mereka ini tidak ada di Indonesia , sehingga kami perlu mengembangkan di sini (Indonesia),” tambah Har Man Ahmad.

Sebagai salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, Indonesia menawarkan peluang signifikan untuk bisnis di berbagai sektor. Awal tahun ini, DPR RI mengesahkan RUU Ibu Kota menjadi undang-undang agar pembangunan ibu kota negara yang baru bisa dibangun. Rencananya relokasi ke Provinsi Kalimantan Timur akan dimulai pada awal 2024.

Baca Juga:  Pentingnya Restrukturisasi Usaha bagi Koperasi dan UMKM

Nusantara, ibu kota baru, akan dibangun di atas lahan seluas 632 850 hektar, hampir empat kali luas Jakarta, dan dengan demikian, proyek ambisius ini akan menarik investor dari berbagai industri secara global. Nusantara akan membutuhkan infrastruktur jaringan dan fisik, antara lain termasuk utilitas perkotaan, jalan tol. manufaktur, pelabuhan laut dan bandara, serta jaringan dan komunikasi.

Karena itu, Kaltim diprediksi akan tumbuh 47,74 dalam investasi nil. Pihak Malaysia yang berkepentingan harus meningkatkan kehadirannya di tanah air dan perusahaan Malaysia lainnya didorong untuk menjajaki peluang bisnis di Nusantara melalui jaringan MATRADE.

Beberapa proyek potensial yang sudah tersedia antara lain Proyek Rebana di Jawa Barat yang dapat menjadi katalis bagi perusahaan Malaysia untuk lebih hadir di Indonesia, terutama di ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Selain Megabuild Indonesia 2022. MATRADE juga akan mengoordinasikan partisipasi perusahaan Malaysia dalam pameran perdagangan internasional lainnya termasuk Acetech Mumbai (10-13 November 2022) dan The Big 5 Dubai (5-8 Desember 2022) untuk lebih membantu eksportir Malaysia dalam mengamankan pasar baru.

Baca Juga:  Kemenkop UKM Hibahkan Gedung PLUT-KUMKM Kepada Pemkab Wakatobi